Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Berusahalah!
Artikel ini adalah bagian dari buku Membangkitkan Hidup dengan Mutiara Hadis Rasulullah Saw. Serial Motivasi Hadis Nabi.
Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Berusahalah!
عَنْ عَلِىٍّ رضى الله عنه قَالَ كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى جَنَازَةٍ فَأَخَذَ شَيْئًا فَجَعَلَ يَنْكُتُ بِهِ الأَرْضَ فَقَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ وَمَقْعَدُهُ مِنَ الْجَنَّةِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ نَتَّكِلُ عَلَى كِتَابِنَا وَنَدَعُ الْعَمَلَ قَالَ اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ، أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ، وَأَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ. ثُمَّ قَرَأَ (فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى* وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى (
Dari Ali Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata: “Pernah suatu waktu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendatangi sebuah jenazah, lalu beliau berdiam sejenak, kemudian beliau menusuk-nusuk tanah, lalu bersabda: ‘Tidak ada seorang pun dari kalian melainkan telah dituliskan tempatnya dari neraka dan tempatnya dari surga.’ Para shahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, kenapa kita tidak bersandar atas takdir kita dan meninggalkan amal?’, beliau menjwab: ‘Berusahalah! Karena, setiap hamba senantiasa dimudahkan terhadap apa yang ia diciptakan untuk itu, siapa yang termasuk orang yang ditakdirkan bahagia, maka akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan penghuni surga, adapun siapa yang ditakdirkan termasuk dari dari orang yang ditkadirkan sengsara, maka ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan penghuni neraka’. Kemudian beliau membaca ayat: ‘Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga). Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah’. (Qs. Al-Lail: Ayat 5-7).” (HR. Bukhari).Kita tidak pernah mengetahui takdir atas diri kita karena itu adalah rahasia Tuhan. Tetapi melalui sabda Nabi kita tahu bahwasanya kita sendiri sebenarnya bisa mengintrospeksi diri, apakah kita termasuk para pewaris surga atau termasuk penghuni neraka. Jika kita bisa tekun dan ringan sekali untuk beribadah, maka saat itu pula kita bisa merasakan bahwa surga sangat dekat dengan kita. Sebaliknya, jika perbuatan maksiat sangat mudah dilakukan, maka cukuplah bukti bahwa neraka itu sedang kita dekati. Oleh karenanya, kita harus berusaha menentukan dan menggapai takdir bahagia yang kita rencanakan. Buatlah diri kita nyaman dan mudah dalam melakukan kebaikan. Buatlah diri kita ringan dalam melangkah menuju kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat dengan menghindari bermalas-malasan untuk beribadah dan bekerja dengan niatan melaksanakan usaha itu ikhlas karena Allah semata.
Berusaha adalah pokok utama untuk meraih segala keberhasilan dalam hidup, baik beribadah, mencari rezeki, mendapatkan kedudukan, mendapatkan tujuan, mendapatkan jodoh dan segala apapun. Tidak mungkin orang yang tak berusaha bisa mendapatkan tujuan atau apa yang ingin dicapai. Doa adalah harapan, dan usaha adalah cara untuk mencapai tujuan.
Seberapa besar atau sulitnya suatu tujuan, namun dengan usaha semuanya akan sampai. Dengan cara sedikit-demi sedikit, selangkah demi langkah. Orang yang hendak mencapai puncak gunung, setinggi apapun gunung itu pasti akan tercapa denga syarat bahwa ia terus berusaha tanpa mengenal lelah.[]