Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Sifat Kikir Membawa Malapetaka
Artikel ini adalah bagian dari buku Membangkitkan Hidup dengan Mutiara Hadis Rasulullah Saw. Serial Motivasi Hadis Nabi.
Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Sifat Kikir Membawa Malapetaka
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاتَّقُوا الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ.Dari Jabir bin Abdullah Ra., bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, “Waspadalah terhadap perbuatan kezaliman karena kezaliman adalah kegelapan di hari kiamat. Jauhilah kekikiran karena kekikiran telah membinasakan orang-orang sebelum kamu, mengantarkan mereka kepada pertumpahan darah di antara mereka dan menghalalkan segala cara.” (HR. Muslim).
Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menentang sifat kikir, “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.” (Qs. Al-Nisa’ 4: Ayat 36-37). Dalam ayat lain disebutkan, “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. Ali Imran 3: Ayat 180).
Wajar memang jika manusia bersifat kikir karena ia diciptakan dengan keadaan demikian. Dan orang-orang terbaik adalah mereka yang bebas dari sifat kikir. “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), (Qs. Al-Ma’arij 70: 19-25). Kata bijak mengungkapkan, “Pastikan kekayaanmu memberi ‘kekayaan’ juga buat orang-orang di sekitarmu, pelit membuat rezeki sempit.”
Dalam masyarakat sendiri pasti kita melihat bahwa jika ada orang yang bersifat kikir maka ia akan banyak dijauhi orang. Sifat kikir memiliki ciri-ciri terlalu berhemat sehingga melewati batas. Jika ada keperluan yang harus dikeluarkan, misalnya untuk keluarga, maka ia sangatlah perhitungan hingga tak wajar karena tidak mau kehilangan uang. Seakan uang telah membelenggunya untuk melakukan segala hal yang sifatnya membelanjakan uang.
Sifat kikir ini erat hubungannya dengan kecintaan terhadap duniawi. Ia biasanya akan memikirkan dirinya sendiri, bahkan dirinya sendiri pun tak akan terpikirkan karena yang ada hanyalah bagaimana caranya menumpuk uang dan harta atau tidak habis. Bisa jadi penyakit kikir ini akan membuat kejiwaan seseorang terganggu karena penyakit gila harta.[]