Pengalaman Melihat Jin! Kisah Nyata!
Jin termasuk makhluk halus yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Keberadaannya tidak diragukan, namun karena kemampuan manusia yang terbatas, mereka menjadi tidak bisa dilihat. Meskipun demikian, sebagian manusia memiliki pengalaman-pengalaman tertentu yang berkaitan dengan jin.
Cerita berikut ini penulis angkat dari kisah nyata penulis tentang melihat jin. Ketika berumur 14 tahun penulis melanjutkan sekolah di sebuah pesantren di Jawa Timur. Penulis punya hobi tidur di atas gedung asrama lantai tiga dengan langit-langit yang terbuka. Di gedung itu sering kali terdengar orang berlarian melewati tangga, namun ketika dilihat ternyata tidak ada orangnya. Menurut beberapa pengalaman santri memang seringkali ada derap kaki tetapi tidak ada orang yang melangkah di tangga tersebut.
Suatu malam seperti biasanya penulis bersiap tidur di atas gedung. Tidak ada tanda-tanda yang aneh waktu itu. Saat tidur pun penulis terlelap dimana sebelumnya dengan leluasa melihat bintang yang bertebaran di langit. Namun pengalaman dahsyat pun terjadi. Setelah terbangun dari tidur suasana berubah menjadi sangat aneh. Langit hitam pekat tidak ada bintang. Sekeliling tempat berubah menjadi tempat yang aneh, semua hitam pekat. Namun yang lebih aneh lagi adalah adanya makhluk-makhluk yang jumlahnya mungkin puluhan memenuhi tempat yang sepi tersebut.
Namun ternyata makhluk-makhluk yang ada tersebut memiliki bentuk yang sangat aneh. Di antaranya ada yang hanya kepala dengan lidah yang menjulur panjang disertai gigi-gigi taring yang panjang. Ada juga sosok tubuh lengkap namun seakan hanya tulang dan kulit. Ada juga sosok lelaki tua dengan rambut, jenggot, dan kumis yang panjang dengan gerakan silat. Di sisi lain ada sosok perempuan berbaju putih yang hanya kelihatan punggungnya dengan rambut yang panjangnya sampai menyentuh lantai. Berikut sosok-sosok lain yang berwujud tak wajar, memenuhi tempat yang dikira sepi tersebut.
Selama kejadian tersebut, penulis membaca doa dan ayat al-Qur’an dengan harapan agar kejadian tersebut segera tuntas. Setiap membaca doa dan meludah pada makhluk itu, sepintas hilang namun muncul kembali. Perasaan takut dan khawatir tersebut lama kelamaan hilang dengan menghilangnya makhluk-makhluk tersebut dari pandangan. Bergegas penulis beranjak dari tempat tersebut dan pergi ke kamar tidur di tempat lain.
Dari pengalaman inilah penulis hingga saat ini yakin bahwa ternyata jin itu ada dimana-mana dan jumlahnya sangat banyak sekali. Pengalaman melihat jin ini sebenarnya bukan kali pertama. Pada saat masih kecil, penulis pernah melihat jin yang raut mukanya sangat mengerikan. Bentuknya seperti topeng bali atau barongan. Penampakan berupa kepala dengan rambut panjang dan taring yang panjang serta wajah merah hitam. Setelah kejadian tersebut penulis dibawa ke seorang dukun, lalu diobati dengan membakar daun kelapa yang konon jatuh pada hari tertentu. Setelah itu penampakan pun tidak terlihat lagi.
Namun pada saat-saat tertentu pengalaman tersebut terkadang muncul meskipun tidak selalu jelas. Misalnya setelah bangun tidur, kadang melihat makhluk yang muncul di dalam mimpi. Kadang saat lindihen (ketindihan) saat tidur, saat bangun terlihat asap atau sosok tertentu. Meskipun dalam dunia barat kejadian seperti ini dikaitkan dengan masalah tubuh seperti kurang tidur atau kondisi tubuh terlalu lelah, namun pengalaman dalam melihat sosok gaib sebagaimana yang sudah-sudah memunculkan penafsiran tersendiri. Yaitu sosok gaib memang nyata, dan mereka berada tepat di sekitar kita. Hanya saja karena kodrat kita tidak bisa melihat meskipun ada orang-orang tertentu yang mampu melihat mereka.
Cerita berikut ini penulis angkat dari kisah nyata penulis tentang melihat jin. Ketika berumur 14 tahun penulis melanjutkan sekolah di sebuah pesantren di Jawa Timur. Penulis punya hobi tidur di atas gedung asrama lantai tiga dengan langit-langit yang terbuka. Di gedung itu sering kali terdengar orang berlarian melewati tangga, namun ketika dilihat ternyata tidak ada orangnya. Menurut beberapa pengalaman santri memang seringkali ada derap kaki tetapi tidak ada orang yang melangkah di tangga tersebut.
Suatu malam seperti biasanya penulis bersiap tidur di atas gedung. Tidak ada tanda-tanda yang aneh waktu itu. Saat tidur pun penulis terlelap dimana sebelumnya dengan leluasa melihat bintang yang bertebaran di langit. Namun pengalaman dahsyat pun terjadi. Setelah terbangun dari tidur suasana berubah menjadi sangat aneh. Langit hitam pekat tidak ada bintang. Sekeliling tempat berubah menjadi tempat yang aneh, semua hitam pekat. Namun yang lebih aneh lagi adalah adanya makhluk-makhluk yang jumlahnya mungkin puluhan memenuhi tempat yang sepi tersebut.
Namun ternyata makhluk-makhluk yang ada tersebut memiliki bentuk yang sangat aneh. Di antaranya ada yang hanya kepala dengan lidah yang menjulur panjang disertai gigi-gigi taring yang panjang. Ada juga sosok tubuh lengkap namun seakan hanya tulang dan kulit. Ada juga sosok lelaki tua dengan rambut, jenggot, dan kumis yang panjang dengan gerakan silat. Di sisi lain ada sosok perempuan berbaju putih yang hanya kelihatan punggungnya dengan rambut yang panjangnya sampai menyentuh lantai. Berikut sosok-sosok lain yang berwujud tak wajar, memenuhi tempat yang dikira sepi tersebut.
Selama kejadian tersebut, penulis membaca doa dan ayat al-Qur’an dengan harapan agar kejadian tersebut segera tuntas. Setiap membaca doa dan meludah pada makhluk itu, sepintas hilang namun muncul kembali. Perasaan takut dan khawatir tersebut lama kelamaan hilang dengan menghilangnya makhluk-makhluk tersebut dari pandangan. Bergegas penulis beranjak dari tempat tersebut dan pergi ke kamar tidur di tempat lain.
Kisah Itu Nyata, Bukan Mimpi
Sekitar 2 tahun setelah kejadian tersebut, datanglah santri baru. Sebut saja namanya Arif. Suatu saat ia bercerita bahwa dirinya berbicara dengan seorang perempuan cantik berambut panjang di atas gedung. Namun wanita cantik tersebut membisu atas semua pertanyaan yang ditanyakan kepadanya. Dari apa yang ia tuturkan, ternyata apa yang penulis lihat adalah kenyataan, bukan mimpi. Arif pun bercerita lebih lanjut bahwa dirinya memang memiliki kelebihan dalam melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh kebanyakan orang. Ternyata tempat tersebut banyak sekali ditempati makhluk gaib.Dari pengalaman inilah penulis hingga saat ini yakin bahwa ternyata jin itu ada dimana-mana dan jumlahnya sangat banyak sekali. Pengalaman melihat jin ini sebenarnya bukan kali pertama. Pada saat masih kecil, penulis pernah melihat jin yang raut mukanya sangat mengerikan. Bentuknya seperti topeng bali atau barongan. Penampakan berupa kepala dengan rambut panjang dan taring yang panjang serta wajah merah hitam. Setelah kejadian tersebut penulis dibawa ke seorang dukun, lalu diobati dengan membakar daun kelapa yang konon jatuh pada hari tertentu. Setelah itu penampakan pun tidak terlihat lagi.
Namun pada saat-saat tertentu pengalaman tersebut terkadang muncul meskipun tidak selalu jelas. Misalnya setelah bangun tidur, kadang melihat makhluk yang muncul di dalam mimpi. Kadang saat lindihen (ketindihan) saat tidur, saat bangun terlihat asap atau sosok tertentu. Meskipun dalam dunia barat kejadian seperti ini dikaitkan dengan masalah tubuh seperti kurang tidur atau kondisi tubuh terlalu lelah, namun pengalaman dalam melihat sosok gaib sebagaimana yang sudah-sudah memunculkan penafsiran tersendiri. Yaitu sosok gaib memang nyata, dan mereka berada tepat di sekitar kita. Hanya saja karena kodrat kita tidak bisa melihat meskipun ada orang-orang tertentu yang mampu melihat mereka.