Penyebab dan Alasan Malas Membaca atau Tidak Suka Membaca
Masih Belum Suka Baca?
“Pendidikan membaca dan menulis harus mengikuti pendidikan tangan, salah satu pemberian yang secara nyata membedakan manusia dan binatang. Adalah takhayul berpikir bahwa pembangunan manusia terlengkap mustahil dilakukan tanpa pengetahuan seni membaca dan menulis. Pengetahuan itu tidak diragukan lagi menambah keanggunan pada kehidupan, tetapi tidak mutlak dibutuhkan bagi moral, fisik atau pertumbuhan jasmani seseorang”˜Mahatma Gandhi˜
img pexels.com |
Ibadah shalat misalnya, mau tidak mau harus dipaksakan dulu. Nanti lama kelamaan akan mencintai shalat, bahkan merasa risih jika meninggalkannya. Caranya adalah langsung saja shalat tanpa menunggu merasa cinta dengan shalat. Ahli hikmah mengatakan, shalat itu seperti minuman keras. Jika diminum hanya sedikit, maka nikmatnya tidak akan terasa. Minumlah dulu yang banyak, maka kenikmatan tiada tara akan menjalar ke seluruh tubuh. Begitu pula dengan membaca, jika tidak membaca dulu sampai menghabiskan banyak buku dalam waktu yang cukup lama, ya efeknya tidak akan terasa. Tidak percaya? Silahkan buktikan.
Penyebab dan Alasan Enggan Membaca atau Tidak Suka Membaca
Ada banyak alasan yang muncul ketika seseorang ingin segera membiasakan membaca. Mulai harus pilih-pilih buku berkualitas, harus keluar anggaran, sampai masalah kesehatan seperti membaca yang bikin mata minus, menghabiskan waktu, dan lain-lain. Mari kita bahas satu persatu.Tiada Waktu Untuk Membaca
Salah satu alasan yang sering muncul seseorang enggan melakukan suatu pekerjaan adalah karena tidak ada waktu. Salah satunya adalah untukmembaca. Lalu bagaimana mengatasinya? Cintailah membaca, maka anda akan punya banyak waktu untuknya. Manusia selalu saja punya alasan sibuk untuk melakukan hal yang kurang disukai.Sadarlah bahwa membaca merupakan aset besar untuk masa depan. Confucius, sang ahli hikmah Cina mengatakan, “No matter how busy you may think you are, you must find time for reading, or surrender yourself to self-chosen ignorance. (Tidak peduli seberapa sibuk anda mungkin berpikir tentang diri anda, anda harus menemukan waktu untuk membaca, atau menyerahkan diri pada ketidaktahuan yang anda dipilih sendiri.)”
Bacaan Harus Berkualitas
Idealnya seperti itu. Akan tetapi, kebiasaan membaca itu tidak dibatasi pada bacaan yang berkualitas. Kita perlu membaca bacaan yang mungkin dinilai kurang berkualitas agar tahu mana yang berkualitas dan mana yang tidak. Lagi pula, waktu akan habis untuk memilih-milih bacaan sehingga tidak jadi membaca. Iya kan!Akan tetapi, usahakan untuk tetap memilih buku berkualitas, karena buku adalah gizi, dan gizi yang berkualitas akan lebih memberikan dampak positif bagi jiwa. Jika buku yang dibaca tidak berkualitas, bahkan merusak, maka pengaruh buku itu sangat cepat masuk dalam pikiran dan mempengaruhi tindakan kita. Scott Corbett mengatakan, “Aku sering merasa kasihan kepada orang yang tidak membaca buku bagus. Mereka melewatkan kesempatan untuk menjalani hidup tambahan.”
Membaca Mempengaruhi Anggaran
Membaca tidak ada hubungannya dengan keluar anggaran. Saya yakin di sekitar anda pasti banyak sekali bacaan-bacaan berkualitas. Entah milik teman, tetangga, atau perpustakaan. Cobalah untuk pergi ke perpustakaan sejenak dan melihat beragam bacaan menarik penggugah selera baca. Anda tidak harus membaca buku dengan materi yang berat. Mulailah dengan hal menyenangkan yang membuat anda bahagia.Ralph Lauren mengatakan, “Jangan lakukan sesuatu karena ingin menyenangkan orang lain, tapi buat diri sendiri bahagia terlebih dulu dan kesuksesan akan mengikuti saat Anda jujur terhadap diri sendiri.” Contohlah Desider Erasmus, yang lebih memilih buku dari pada baju baru dan makanan lezat, “Kalau punya sedikit uang, aku akan membeli buku dan kalau masih bersisa, aku beli baju dan makanan.” (Desiderius Erasmus).