Review dan Pengalaman Naik Pesawat Qatar Airways
Alhamdulillah, kali ini kita sekeluarga dapat kesempatan untuk mudik lebaran. Sebenarnya acara yang penting tidak hanya lebaran dan silaturahim bersama keluarga. Namun juga mengikuti serangkaian acara pernikahan adik, yang akan dilaksanakan selepas lebaran.
Setelah mencari tiket, karena waktunya mendekati lebaran, sebenarnya yang ingin dicari adalah tiket Saudi Airlines. Selain harganya biasanya lebih murah, juga bagasinya besar. Kalau pesawat biasa bagasinya 32 Kg ditambah bagasi kabin sekitar 8 kg, Saudi Airlines bisa memberikan bagasi sebanyak 23 kg x 2 atau total bisa 46 kg.
Kalau dapat bagasi banyak kan lumanyan, naik pesawat pulang pergi dari Turki ke Indonesia bisa bawa barang banyak. Dari Turki bisa bawa oleh-oleh khas yang bisa didapat di pasar-pasar rakyat karena harganya merakyat. Sedangkan kalau balik, bisa bawa barang-barang dari Indonesia yang biasa dikangeni, biasanya seputar makanan.
Nah setelah cari-cari tiket, ternyata yang termurah adalah maskapai Qatar Airways. Ya sudah kita mau tidak mau ya beli tiket pesawat Qatar Airways.
Nah setelah cari-cari tiket, ternyata yang termurah adalah maskapai Qatar Airways. Ya sudah kita mau tidak mau ya beli tiket pesawat Qatar Airways.
Booking Tiket Qatar Airways
Suasana Di Pesawat
Untuk pesawat dari Turki ke Hammad Qatar, ukuran pesawatnya kecil. Dengan tatanan kursi 3 baris kiri dan 3 baris kanan. Namun pesawat dari Hammad ke Jakarta, ukuranya cukup besar, yaitu 3 - 4 - 3.
Suasana di dalam pesawat. Namun sayang foto-fotonya kurang lengkap. Meskipun siang jendelanya ditutup, kecuali saat landing dan takeoff tentunya. Mungkin memang begini kalau pesawat internasional, soalnya saya selama ini selalu dapat pesawat yang terbang di jam malam.
Terutama soal makanan. Padahal kita pulang pergi naik turun pesawat Qatar Airways sebanyak 4 kali. Artinya kita 4 kali melakukan penerbangan. Seingat saya sudah memfoto beberapa makanan namun ternyata hanya ada ini. Lha foto-foto yang lain kemana?
Jika di hitung, kita dapat makan dari Istanbul ke Turki 1 porsi, dan dari Hammad Qatar ke Jakarta 2 kali, yaitu makan pagi dan siang. Namun ya sudahlah. Saya cerita saja menunya.
Yang saya ingat selalu ada dua pilihan untuk menu. Pertama menu dengan bahan dasar kambing dan kedua dengan bahan dasar ayam. Jika dibandingkan dengan maskapai lain misalnya Turkish Airline dan Saudi Airways, makanan dari Qatar Airways bisa dibilang urutan nomor dua. Nomor satunya adalah Saudi Airways. Bagi saya Turkish Airlines nomor tiga.
Hal ini mungkin karena selera saja. Makanan dari Saudi Airways seakan banyak bumbu dan mirip masakan Indonesia. Dan maskapai Turkish Airlines lebih mirip masakan Eropa, namun di menu kedua dari Turkish Airlines yang pernah saya naiki, ada makanan mirip rendang yang lumayan lezat.
Di Qatar Airways, selain menu utama dihidangkan pula makanan penutup berupa roti lapis puding, dilengkapi dengan salad, dan satu roti hangat yang jika diberi butter maka butternya akan meleleh.
Roti lapis puding sebagai pencuci mulut rasanya lumanyan enak. Untuk makanan utamanya juga cukup lezat.
Yang saya ingat selalu ada dua pilihan untuk menu. Pertama menu dengan bahan dasar kambing dan kedua dengan bahan dasar ayam. Jika dibandingkan dengan maskapai lain misalnya Turkish Airline dan Saudi Airways, makanan dari Qatar Airways bisa dibilang urutan nomor dua. Nomor satunya adalah Saudi Airways. Bagi saya Turkish Airlines nomor tiga.
Hal ini mungkin karena selera saja. Makanan dari Saudi Airways seakan banyak bumbu dan mirip masakan Indonesia. Dan maskapai Turkish Airlines lebih mirip masakan Eropa, namun di menu kedua dari Turkish Airlines yang pernah saya naiki, ada makanan mirip rendang yang lumayan lezat.
Di Qatar Airways, selain menu utama dihidangkan pula makanan penutup berupa roti lapis puding, dilengkapi dengan salad, dan satu roti hangat yang jika diberi butter maka butternya akan meleleh.
Roti lapis puding sebagai pencuci mulut rasanya lumanyan enak. Untuk makanan utamanya juga cukup lezat.
Transit di Doha Hamad Qatar Dengan Naik Pesawat Qatar
Ini adalah suasana di MRT Bandara Doha untuk menuju gate tempat kita bakalan terbang ke Turki. MRT nya sepi sekali karena cuman kita yang naik. Tidak ada sopirnya alias jalan secara otomatis, atau mungkin dikendalikan dari jauh.
Berfoto di depan patung KAWS Small Lies raksasa di dalam bandara dengan tag #HIAQatar. KAWS adalah nama artis Amerika yang bergabung dengan Program Seni HIA. Karyanya yang disebut Small Lies juga dipasang di Taman Patung Yorkshire di Inggris, SME LIE yang berada di bandara Qatar ini terletak di bagian Utara HIA, dekat Concourse E.
Lokasinya cukup strategis dimana sekitar 30 juta penumpang yang transit melalui HIA setiap tahun akan melihat patung besar ini. Patung ini terbuat dari kayu Afrormosia, dengan berat 15 ton dan tinggi 32 kaki.
Lokasinya cukup strategis dimana sekitar 30 juta penumpang yang transit melalui HIA setiap tahun akan melihat patung besar ini. Patung ini terbuat dari kayu Afrormosia, dengan berat 15 ton dan tinggi 32 kaki.
Suasana di bagian tengah bandara Hammad Doha. Besar dan cukup ramai orang yang lalu lalang. Belakang warna kuning adalah boneka besar, mungkin icon bandara Doha Qatar.
Pelayanan di Qatar Airways termasuk bagus dan pramugara-pramugarinya termasuk ramah dalam melayani. Selama kurang lebih 4 jam ditambah 9 jam perjalanan dari Istanbul Doha Jakarta, dan perjalanan baliknya kami mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.
Itulah sedikit tentang Review dan Pengalaman Naik Pesawat Qatar Airways. Semoga bermanfaat.
Pelayanan di Qatar Airways termasuk bagus dan pramugara-pramugarinya termasuk ramah dalam melayani. Selama kurang lebih 4 jam ditambah 9 jam perjalanan dari Istanbul Doha Jakarta, dan perjalanan baliknya kami mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.
Itulah sedikit tentang Review dan Pengalaman Naik Pesawat Qatar Airways. Semoga bermanfaat.