Sistem Pemanasan Minyak Transfer Panas atau Heat Transfer Oil
Dalam perkembangan industri, misalnya saja industri makanan, selain menggunakan pemanas api langsung sebagai media memasak juga muncul mesin memasak dengan sistem pemanas dari listrik.
Dalam penggunaannya, pemanas listrik dengan elemen listrik membutuhkan minyak sebagai perantara panas.
Cara kerjanya mirip dengan pemanas air, dan anggap saja kalau air itu minyak transfer panas, dan di tengah air ditaruh wajan. Wajan di tengah itulah tempat untuk memasak makanan.
Untuk pemahaman lebih lanjut tentang Heat Transfer Oil atau Minyak Transfer Panas ini, anda bisa membacanya disini: Pengertian dan Fungsi Heat Transfer Oil Atau Minyak Penerus Panas (Minyak Transfer Panas)
Boiler atau wajan dengan sistem minyak transfer panas merupakan sistem mesin yang bisa memunculkan panas bersuhu tinggi dan sistem pemanas bertekanan rendah.
Sumber panasnya bisa menggunakan diesel, gas alam, gas, listrik atau biofuel sebagai energi untuk memanaskan minyak transfer panas cair.
Minyak transfer panas memiliki sifat anti-oksidasi dan anti-retak yang baik dan presipitasi jarang terjadi pada suhu tinggi. Artinya minyak ini baik untuk mesin karena tahan lama dan tidak merusak boiler atau wajan.
Minyak ini juga memiliki umur panjang. Mungkin dalam waktu 3-4 bulan perlu ditambahkan volume minyak sedikit saja karena selama pemanasan pasti volume minyak berkurang, meskipun hanya sedikit.
Jika pemanas bertempat pada posisi terpisah dengan wajan, maka pompa sirkulasi bekerja dengan mengirimkan minyak transfer panas ke penukar panas untuk pasokan panas dan kemudian mengirimkannya kembali ke boiler untuk pemanasan.
Dengan karakteristik panas spesifik yang tinggi, konduktivitas termal yang tinggi, dan perpindahan panas yang seragam, oli perpindahan panas secara efektif dapat menghemat energi.
Dibandingkan dengan sistem uap, sistem minyak transfer panas tidak hanya dapat memberikan suhu penggorengan hingga 300 ℃, tetapi juga menghindari bahaya dan ketidaknyamanan menggunakan uap tekanan tinggi.
Untuk ruang pemanasan, tersedia desain vertikal (hemat ruang) dan horizontal (nyaman untuk perawatan dan inspeksi), dengan efisiensi penyerapan panas yang tinggi.
Kecepatan dan aliran oli tranfer panas secara tepat perlu untuk dihitung untuk mencegah perengkahan pada ermal.
Cara kerjanya mirip dengan pemanas air, dan anggap saja kalau air itu minyak transfer panas, dan di tengah air ditaruh wajan. Wajan di tengah itulah tempat untuk memasak makanan.
Untuk pemahaman lebih lanjut tentang Heat Transfer Oil atau Minyak Transfer Panas ini, anda bisa membacanya disini: Pengertian dan Fungsi Heat Transfer Oil Atau Minyak Penerus Panas (Minyak Transfer Panas)
Boiler atau wajan dengan sistem minyak transfer panas merupakan sistem mesin yang bisa memunculkan panas bersuhu tinggi dan sistem pemanas bertekanan rendah.
Sumber panasnya bisa menggunakan diesel, gas alam, gas, listrik atau biofuel sebagai energi untuk memanaskan minyak transfer panas cair.
Minyak transfer panas memiliki sifat anti-oksidasi dan anti-retak yang baik dan presipitasi jarang terjadi pada suhu tinggi. Artinya minyak ini baik untuk mesin karena tahan lama dan tidak merusak boiler atau wajan.
Minyak ini juga memiliki umur panjang. Mungkin dalam waktu 3-4 bulan perlu ditambahkan volume minyak sedikit saja karena selama pemanasan pasti volume minyak berkurang, meskipun hanya sedikit.
Jika pemanas bertempat pada posisi terpisah dengan wajan, maka pompa sirkulasi bekerja dengan mengirimkan minyak transfer panas ke penukar panas untuk pasokan panas dan kemudian mengirimkannya kembali ke boiler untuk pemanasan.
Dengan karakteristik panas spesifik yang tinggi, konduktivitas termal yang tinggi, dan perpindahan panas yang seragam, oli perpindahan panas secara efektif dapat menghemat energi.
Dibandingkan dengan sistem uap, sistem minyak transfer panas tidak hanya dapat memberikan suhu penggorengan hingga 300 ℃, tetapi juga menghindari bahaya dan ketidaknyamanan menggunakan uap tekanan tinggi.
Untuk ruang pemanasan, tersedia desain vertikal (hemat ruang) dan horizontal (nyaman untuk perawatan dan inspeksi), dengan efisiensi penyerapan panas yang tinggi.
Kecepatan dan aliran oli tranfer panas secara tepat perlu untuk dihitung untuk mencegah perengkahan pada ermal.