Kenapa Al-Quran Diturunkan Secara Berangsur-angsur?
Al-Quran adalah kitab terakhir yang diturunkan kepada manusia melalui perantara seorang nabi, yaitu nabi Muhammad Saw. Setelah ini tidak akan ada kitab yang diturunkan kepada umat manusia lagi.
Al-Quran mencukupi kebutuhan manusia sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa dan beriman kepada Allah Swt. Dan kebenaran al-Quran serta keasliannya akan bertahan dan terjaga hingga hari kiamat. Tak akan ada orang yang bisa mengubah isi al-Quran, dan itu adalah jaminan Allah Swt. sendiri.
Tidak seperti kitab-kitab terdahulu, kitab al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur, yaitu kadang satu surah namun juga kadang beberapa ayat yang berisi satu tema.
Bukan hanya al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur, kadang juga ada ayat yang sudah diturunkan namun diulang lagi penurunannya. Jadi hal ini bisa menjadi pertanyaan yang bagus untuk dibahas dan diulas, yaitu kenapa al Quran diturunkan secara berangsur angsur?
Al-Quran mencukupi kebutuhan manusia sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa dan beriman kepada Allah Swt. Dan kebenaran al-Quran serta keasliannya akan bertahan dan terjaga hingga hari kiamat. Tak akan ada orang yang bisa mengubah isi al-Quran, dan itu adalah jaminan Allah Swt. sendiri.
Tidak seperti kitab-kitab terdahulu, kitab al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur, yaitu kadang satu surah namun juga kadang beberapa ayat yang berisi satu tema.
Bukan hanya al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur, kadang juga ada ayat yang sudah diturunkan namun diulang lagi penurunannya. Jadi hal ini bisa menjadi pertanyaan yang bagus untuk dibahas dan diulas, yaitu kenapa al Quran diturunkan secara berangsur angsur?
Cara Diturunkannya al-Quran
Al-Quran al-karim diturunkan dari lauh mahfudz (papan yang terjaga), namun para ulama berbeda pendapat mengenai bagaimana cara turunnya al-Quran dari lauh mahfudz ke dunia.
Pendapat para ulama itu bisa kita simpulkan menjadi beberapa poin berikut ini sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Itqan karya Imam Suyuti:
1. Pendapat Pertama
Pendapat pertama mengatakan bahwa penurunan al-Quran itu dimulai pada malam lailatul Qadar. Setelah itu al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur secara terpisah di waktu-waktu yang berbeda. Salah satu ulama yang mengatakan pendapat ini adalah al-Sya'bi.
2. Pendapat Kedua
Para ulama pada pendapat kedua ini mengatakan bahwa Allah Swt. menurunkan al-Quran di malam lailatul Qadar ke langit dunia pada bagian-bagian yang dikehendaki turunnya pada setiap harinya tahun.
Setelah itu pada beberapa bagian al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. secara berangsur-angsur di hariharinya tahun sebagaimana ditentukan oleh Allah pada waktu sebelumnya (saat diturunkan pada malam lailatul Qadar). Salah satu ulama yang berpegang pada pendapat kedua ini adalah imam Razi.
3. Pendapat Ketiga
Pendapat ini mengatakan bahwa al-Quran diturunkan secara langsung tidak bersangsur-angsur dalam satu kali dari lauh mahfudz.
Lalu malaikat Jibril menjaga al-Quran ini dan sekaligus menyampaikan al-Quran secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad Saw. selama kurun waktu 20 tahun.
4. Pendapat Keempat
Pendapat ini mengatakan bahwa al-Quran diturunkan langsung satu kali di malam lailatul qadar ke langit dunia. Setelah itu, penurunan al-Quran dilakukan secara berangsur-angsur dari langit dunia kepada Rasulullah Saw. secara terus-menerus selama nabi diutus untuk menyampaikan risalah al-Quran.
Jadi dari beberapa pendapat ulama di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa memang mayoritas ulama mengatakan bahwa al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad Saw.
Proses Penurunan Al-Quran Kepada Nabi
Ada banyak cara bagaimana al-Quran diturunkan kepada nabi secara berangsur-angsur dan sedikit demi sedikit. Di antaranya adalah:
1. Seperti Bunyi Lonceng
Wahyu al-Quran turun kepada nabi dengan diiringi suara lonceng yang keras. Konon hal ini adalah cara turunnya wahyu yang paling berat. Ketika wahyu turun dengan cara ini, nabi merasa berat, namun kemudian tiba-tiba wahyu al-Quran telah diterima oleh nabi.
2. Malaikat Menyerupai Laki-laki
Selain itu, malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu terkadang berwujud seperti laki-laki biasa yang menemui nabi dan menyampaikan wahyu.
3. Malaikat Jibril Dengan Bentuk Aslinya
Wahyu al-Quran juga diturunkan kepada nabi melalui malaikat Jibril dengan bentuk aslinya. Hal ini seperti wahyu yang turun pertama kali di gua hira, yaitu surah al-Alaq ayat 1-5.
Kenapa al-Quran Diturunkan Secara Berangsur-angsur?
Ada beberapa sebab dan hikmah mengapa al-Quran Diturunkan Secara Berangsur-angsur. Arti berangsur-angsur ini adalah sedikit-sedikit, di turunkan di suatu waktu kemudian wahyu berhenti dan diturunkan lagi di waktu dan tempat yang lain.
Hal ini karena ada hikmah yang luar biasa dibalik alasan mengapa al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur. Berikut ini adalah beberapa hikmah kenapa al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur:
1. Mempermudah Memahami dan Menghafal
Hikmah pertama kenapa al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur adalah agar supaya mudah untuk memahami dan menghafalnya. Bayangkan jika al-Quran turun sebanyak 30 juz, pada waktu itu juga masyarakat Arab bukan masyarakat yang memiliki tradisi menulis, pasti akan kesulitan untuk menghafal dan memahami ayat al-Quran yang jumlahnya ribuan.
2. Meneguhkan Hati Nabi dan Umat Islam
Hikmah luar biasa mengapa al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur adalah untuk meneguhkan hati Rasulullah dan para sahabat. Sebagaimana kita tahu bahwa dakwah Rasulullah pada saat di Makkah sangatlah sulit dan penuh dengan cobaan.
Di Mekah, Rasulullah dan para sahabat banyak mendapatkan celaan, cemoohan, siksaan, bahkan upaya pembunuhan. Hal ini membuat nabi yang manusia biasa, juga para pengikutnya merasa lemah dan kalau tidak sabar pasti akan kalah dengan siksaan orang kafir itu.
Namun ayat al-Quran turun sedikit demi sedikit secara berangsur-angsur di antaranya membawa kabar bahagia bahwa Allah akan memberikan pertolongan, dan orang yang bersabar akan mendapatkan pahala yang besar.
Banyak ayat-ayat al-Quran yang berisi penyemangat untuk membuat hati nabi dan umat islam teguh agar selalu berpegang pada al-Quran dan ajaran Nabi.
3. Mempermudah dalam Pelaksanaan Ajarannya
al-Quran bukanlah sekedar kitab bacaan yang fungsinya hanya dibaca. Lebih dari itu al-Quran juga harus diamalkan. Oleh karenanya, al-Quran harus dikerjakan setiap perintah maupun larangan di dalamnya. Jadi dengan turunnya al-Quran secara berangsur-angsur ini, umat muslim akan lebih mudah untuk mengerjakan setiap perintah yang diturunkan kepada umat Islam.