Agar Terbiasa Bersikap Tawadhu Kita Harus bagaimana?
Sikap Tawadhu
Sikap tawadhu adalah sikap yang harus kita miliki sebagai bentuk dari akhlak yang baik. Sikap ini merupakan sikap positif yang bisa menjadikan seseorang memiliki derajat luhur di antara manusia.
Selain itu, sikap tawadhu ini sebenarnya adalah sikap yang bermanfaat bagi orang yang melakukannya. Karena dengan memiliki sikap tawadhu, maka seseorang akan disenangi oleh orang lain.
Dengan demikian, seseorang akan bertambah rekan, bertambah rejekinya, banyak relasinya, dan akan mendapatkan kehidupan yang penuh kebahagiaan karena sikap tawadhu ini.
Agar Terbiasa Bersikap Tawadhu Kita Harus bagaimana?
jika ada pertanyaan agar terbiasa bersikap tawadhu kita harus bagaimana? Jawaban paling utama adalah kita harus melatih sikap tawadu ini dengan berusaha untuk mengontrol diri dalam melaksanakan cara-cara agar kita bisa bertawadhu.
Adapun cara agar kita bisa terbiasa bersikap tawadhu antara lain adalah:
- Senantiasa bersikap sabar dan tabah dalam menghadapi suatu masalah yang datang
- tidak senang untuk menonjolkan diri kepada orang lain atas apa yang kita kerjakan, apalagi hal yang tidak kita kerjakan (berlaku sombong)
- Selalu bersikap menghormati dan menghargai orang lain, meskipun orang lain itu lebih rendah daripada kita
- bersikap rendah hati terhadap suatu hal
- Berusaha untuk menghargai apapun itu, baik dengan sesama manusia, hewan, maupun barang-barang apapun.
Renungan Agar Kita Terbiasa dan Mantap dalam Bersikap Tawadhu
Berikut ini adalah renungan sebagai cara agar kita bisa terbiasa dalam bersikap tawadhu:
- Apabila kita melihat orang yang masih muda, maka kita katakan dalam hati, 'Orang ini belum banyak bermaksiat kepada Allah sedangkan aku sudah banyak bermaksiat pada Allah. Jelas sekali orang ini lebih baik dariku'.
- Apabila kita melihat orang yang lebih tua, katakan dalam hati, 'Orang ini sudah banyak beribadah sebelumku, dengan begitu tidak diragukan lagi bahwa dia lebih baik dariku'.
- Apabila kita melihat orang alim (berilmu), katakan dalam hatimu, 'Orang ini sudah diberi kelebihan yang tidak diberikan kepadaku. Dia menyampaikan suatu kebaikan kepada orang lain sedangkan aku tidak menyampaikan apa-apa. Dia tahu hukum-hukum yang tidak aku tahu. Maka bagaimana mungkin aku sama dengannya?'
- Apabila kita bertemu dengan orang bodoh, kurang ilmu dan wawasan, katakan dalam hati, 'Orang ini durhaka kepada Allah kerana ketidaktahuannya sedangkan aku durhaka kepada Allah dengan pengetahuanku. Maka hukuman Allah kepadaku lebih berat dibanding orang ini. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir hidupku dan akhir hidup orang ini'.
- Apabila kita melihat orang kafir, maka katakan dalam hati, 'Aku tidak tahu, boleh jadi dia akan masuk Islam dan mengisi akhir hidupnya dangan amal kebaikan, dan dengan keislamannya itu dosa dosanya keluar dari dirinya seperti keluarnya rambut dari timbunan tepung.