Membawa Keluarga Untuk Kuliah Di Turki
Halo semuanya assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh. Pada kesempatan kali ini kangdidik.com akan berbagi tentang tips dan cara membawa keluarga untuk kuliah bersama di Turki.
Tulisan ini sebenarnya aku tulis dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan teman-teman tentang tips dan cara membawa keluarga untuk kuliah di Turki.
Karena ternyata beberapa teman memiliki pertanyaan yang sama, jadinya kalau ada yang tanya lagi ya tinggal saya kasihkan tulisan ini biar bisa memberikan jawaban lengkap tak menjawab satu-satu lagi.
Tentang Membawa Keluarga Untuk Kuliah Di Turki
Catatan: ini adalah pengalamn aku pribadi dalam membawa keluarga untuk kuliah di luar negeri dan dalam hal ini adalah di Turki. Jadi, sedikit banyak mungkin akan berbeda dengan pengalaman orang lain.
Juga termasuk perbedaan wilayah sangat berpengaruh karena seperti di negara lain juga di Indonesia, satu tempat dan tempat lain biaya dan situasinya bisa sangat berbeda.
Jadi mungkin pembaca bisa menanyakan kepada teman-teman yang tinggal di tempat yang bakalan pembaca tuju untuk kuliah agar bisa mendapatkan gambaran yang lebih real.
Membawa Keluarga untuk Kuliah di luar negeri, dalam hal ini seperti saya di Turki adalah pilihan yang tepat. Juga turki sebagai destinasi tempat belajar bagi yang membawa keluarga juga menurutku sudah tepat.
Hal ini karena ada beberapa alasan, di antaranya adalah:
1. Biaya kuliah di Turki Cukup Murah
Biaya kuliah di Turki di kampus-kampus negeri itu menurutku sangat murah jika dibandingkan di Indonesia. Dulu tahun 2016, biaya s3 jurusanku, jurusan tafsir di UIN Surabaya SPP nya mencapai 12,5 juta persemester.
Di kampusku di Turki, jurusan yang sama jenjang doktor juga biayanya kisaran kurs mata uang rupiah adalah sekitar 1,6 juta.
Jadi dengan biaya yang sama kalian bisa kuliah di Turki, bahkan 12 juta satu semester itu sudah mencakup biaya kehidupan sehari-hari di Turki.
2. Lingkungan Turki Bagus Untuk Keluarga
Iya, lingkungan Turki secara umum sangat bagus untuk keluarga. Orang Turki suka dengan orang Indonesia, aku sering dapat bantuan atau dikasih entah makanan, barang-barang, pokoknya banyak banget.
Anak-anak kadang dikasih uang oleh orang Turki, entah di jalan, di masjid, di bus, intinya mereka welcome, apalagi sama orang Indonesia.
3. Keluarga bisa ada kegiatan
Kalau kalian kuliah di Turki sambil bawa keluarga, anak kalian bisa sekolah, kalau SD gratis, kalau pre school bayar dan ini pun tejangkau.
Suami atau istri bisa ikut kuliah kalau ada kesempatan, atau mengikuti kursus-kursus tertentu yang grattis seperti kursus bahasaa Turki.
Jawaban Atas Pertanyaan Tentang Membawa Keluarga Untuk Kuliah Di Turki
Ada beberapa teman menanyakan tentang membawa keluarga untuk kuliah di Turki entah melalui email atau sosmed. Berikut ini adalah pertanyaan dan jawaban agar nanti kalau ada yang tanya bisa saya kasih artikel ini.
Berikut ini adalah pertanyaan dari Mas Fajar yang menurut saya cukup mewakili dari teman-teman yang lain, jadi saya cantumkan di blog ini untuk dijawab.
Assalamualaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuuh
Halo Kang Didik,
Salam kenal, Kang. Perkenalkan, saya Fajar dari Bandung, Indonesia. Menarik sekali saat membaca tulisan Kang Didik di internet https://www.kangdidik.com/ tentang menjalani kehidupan keluarga di Turki.
Saat ini saya sedang persiapan studi lanjut ke Turki dan kebetulan sedang cari-cari informasi mengenai prosedur dan kehidupan bersama keluarga di Turki. Ke depannya saya berencana untuk membawa istri dan 2 anak saya untuk ikut saya selama studi, namun ada beberapa informasi yang mungkin masih belum saya pahami, khususnya terkait kebijakan pemerintah turki dengan keluarga dari mahasiswa/pelajar selama masa studi pelajar tersebut.
Ada beberapa pertanyaan yang mau saya tanyakan ke Kang Didik:
1. Apakah possible membawa keluarga saat pertama kali berangkat (dengan persiapan biaya tingga juga) dan bagaimana prosedurnya? mengingat kalau harus pulang pergi Indonesia saat ini aturan karantinanya cukup memberatkan terutama dari hal biaya per harinya, jadi sepertinya berangkat bersamaan akan lebih efisien. Kira-kira bagaimana persiapannya, Kang?
2. Merujuk ke YTB, memang tidak ada family allowance ya, Kang, khusus bagi mahasiswanya saja. Namun, apakah terdapat kebijakan pemerintah Turki selama kita studi? misalkan seperti di Jepang, anak dan istri mendapatkan subsidi per-bulannya.
3. Bagaimana Kang Didik memenuhi kebutuhan keluarga di luar beasiswa YTB yang terbilang sangat "ketat" untuk kehidupan berkeluarga di sana? apakah ada pekerjaan tambahan?
4. Apakah diizinkan bagi mahasiswa PhD di sana untuk bekerja sebagai asisten Lab bersama profesor di sana untuk menambah uang saku? dan apakah ada ketentuan salary (digaji)?
Sepertinya itu Kang pertanyaan yang masih mengganjal di pikiran saya terkait persiapan studi, khususnya di Turki. Barangkali Kang Didik berkenan memberikan informasi di sela-sela kesibukan Kang Didik dan keluarga. Terima kasih banyak Kang sebelumnya.
Wassalamualaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuuh
Regards, Fajar Ikhwan Harnomo
Berikut ini adalah beberapa jawaban untuk pertanyaan di atas:
1. Membawa Keluarga Langsung di Tahun Pertama ke Turki
Pertanyaan ini cukup banyak ditanyakan oleh teman-teman. Apakah mungkin membawa keluarga untuk datang ke Turki bersama kita pada tahun pertama?
Jawabannya adalah sangat bisa. Kalian bisa bawa keluarga bersama sejak pertama kali datang. Apalagi Turki menerapkan kebijakan free visa untuk 30 hari bagi masyarakat Indonesia.
Namun ada tantangan dalam membawa keluarga langsung sejak pertama kali kita datang. Kita harus dapat tempat tinggal terlebih dahulu supaya saat kita datang kita bisa langsung menempati bersama keluarga.
Apalagi kalau datangnya di musim dingin, pastikan tempat tinggal sudah ada pemanas, air dan gasnya. Kalau tidak bakalan kesulitan.
Solusinya, kalian harus punya teman yang bisa dimintai untuk tinggal sementara, atau teman itu mencarikan rumah sewa. Jadi saat datang langsung bisa menempatinya.
Untuk hal-hal lain seperi ijin tinggal bisa diatur nanti, yang penting dan paling krusial adalah tempat tinggal. Turki berbeda dengan Indonesia, kalau di Indonesia bisa bertempat di mana-mana tapi di Turki tidak seperti itu.
Persiapan paling utama sebenarnya adalah pada biaya. Sebenarnya biaya itu terjangkau, tapi bagi yang berkonsultasi ke aku pasti aku tanya, apakah biayanya cukup banyak? apakah ada keluarga yang bisa dimintai bantuan biaya jika sekiranya ada hal-hal darurat?.
Jika uang saku banyak dan ada keluarga, maka jalan kalian ke Turki bersama keluarga bakalan mulus. Jika tak ada maka teman-teman harus ekstra perhitungan yang tepat.
2. Subsidi Keluarga
Tidak ada subsidi bagi keluarga di Turki, subsidi hanya berupa uang sewa rumah, dan ini pun menurutku masih kurang.
Jadi teman-teman perlu uang tambahan untuk bisa kuliah membawa keluarga. Sebenarnya dulu sebelum tahun 2019 atau 2020, beasiswa itu sudah cukup untuk kehidupan sehari-hari bersama keluarga.
Namun di tahun 2021, 2022 ini, uang lira yang merosot nilainya menyebabkan harga-harga naik, sedangkan beasiswa tidak naik.
Ada bantuan dari yayasan, tapi ini pun tak pasti bisa dapat juga dan tiap wilayah bisa berbeda. Bantuannya adalah berupa makanan, baju dan perlengkapan rumah.
Untuk bantuan ini teman-teman perlu tanya lebih lanjut dan mencari informasi lebih lanjut.
3. Bagaimana Memenuhi Kebutuhan Keluarga?
Teman-teman perlu bekerja atau mencari uang tambahan. Kalau aku dulu ikut kerja di pabrik, pernah juga freelancer online, sekarang aku keluar dari pabrik dan kerja online dengan fokus mengerjakan disertasi.
Alhamdulillah beasiswa ditambah kerja online seperti menulis yang aku lakukan bisa menutupi kebutuhan selama kuliah. Istri juga jualan online tapi alhamdulillah uangnya tak sampai diambil untuk kebutuhan hidup, masih bisa ditabung.
Teman-teman bisa berusaha cari kerja di Turki, entah jadi pelayan di restoran, penerjemah, guide, atau pun bekerja di pabrik. Namun jangan berharap banyak bisa langsung kerja saat datang ke Turki.
Ada prosedur ijin kerja kalau memang harus diurus. Temen-temen tentu harus belajar bahasa Turki dahulu, jadi opsi kerja di Turki ini adalah opsi yang bukan pokok. Lebih bagus sekali kalau teman-teman sudah ada sumber keuangan seperti dari jualan online.
4. Bekerja di Lab/Menjadi Asdos
Teman-teman bisa bekerja di manapun termasuk mungkin sekali bekerja bersama dosen menjadi asdos atau kerja di Lab. Aku pernah dengar ada teman-teman yang magang bersama dosen untuk proyek tertentu di lab.
Tapi ini pun tak mungkin bisa teman-teman dapatkan dalam waktu yang instan, teman-teman kudu dekat dengan dosen, ikut perkuliahan dan membuat atau mencari proyek.
Untuk kebutuhan di awal teman-teman mungkin butuh opsi yang lebih cepat dengan bekerja atau mungkin teman-teman punya uang saku lebih untuk kebutuhan di tahun pertama.
Itulah beberapa jawaban untuk pertanyaan seputar Membawa Keluarga Untuk Kuliah Di Turki. Jika ada pertanyaan lain dari teman-teman insyaAllah akan saya update di sini.