Apa yang tidak boleh dilakukan setelah wudhu?
Apa yang tidak boleh dilakukan setelah wudhu? Wudhu merupakan kegiatan menyucikan diri dari hadas kecil dan merupakan syarat sah bagi orang yang hendak melaksanakan kegiatan tertentu seperti shalat dan tawaf. Wudhu dilaksanakan dengan menggunakan air. Bagi orang yang terkendala air seperti tak ada air, maka ia bisa bertayamum.
Karena pentingnya wudhu inilah di berbagai tempat ibadah biasanya disediakan tempat untuk berwudhu agar jamaah mudah untuk mengambil wudhu. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui agar wudhu kita sempurna dan terus terjaga. Dikarenakan ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan setelah wudhu agar wudhu kita terus terjaga.
Lalu apa yang tidak boleh dilakukan setelah wudhu? Apa saja yang tidak boleh dilakukan setelah berwudhu agar wudhunya tidak batal? Kali ini dalamislam.info akan membahasnya insyaAllah.
Apa yang tidak boleh dilakukan setelah wudhu?
Setelah berwudhu, seseorang hendaknya menjaga dari melakukan atau mengalami hal-hal berikut ini agar bisa selalu terjaga wudhunya dan tidak batal wudhunya. Perkara yang bisa membatalkan wudhu ini sebagaimana disebutkan dalam Kitab Taqrib karya Imam Abu Syuja’ (wafat 593 H). Hal-hal itu antara lain:
1. Keluarnya sesuatu dari dua jalan, yaitu Qubul maupun Dubur
Jika seseorang telah berwudhu kemudian ada yang keluar dari dua jalan yaitu Qubul (jalan depan) dan Dubur (jalan belakang). Apapun itu baik benda cair seperti air kencing, air mani, wadi, madzi, darah, nanah, atau benda padat termasuk kentut semuanya membatalkan wudhu.
Adapun petunjuk tentang hal ini adalah sebagaimana firman Allah berikut:
أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ
“Atau bila salah seorang dari kamu datang dari tempat buang air.” (QS. Al-Maidah: 6)
2. Tidur
Tidur merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilakukan setelah wudhu agar wudhunya terus terjaga. Apabila seseorang tidur, baik sengaja maupun tidak setelah berwudhu, maka wudhunya batal.
Dalil yang melandasi hal ini adalah sebagaimana hadis berikut:
مَنْ نَامَ فَلْيَتَوَضَّأ
“Siapa yang tidur maka hendaklah dia berwudhu’ (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
Namun tidak semua tidur bisa membatalkan wudhu. Ada tidur yang tidak membatalkan wudhu yaitu tidur dengan menempatkan bokong/pantat ke lantai. Hal ini karena tidur semacam itu bisa menutup lubang pantat sehingga angin kentut tidak keluar ketika tidur.
Hali ini sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:
عَنْ أَنَسٍ رَضي الله عنه قاَلَ كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ الله يَنَامُونَ ثُمَّ يُصَلُّونَ وَلاَ يَتَوَضَّؤُنَ – رواه مسلم – وزاد أبو داود : حَتَّى تَخْفَق رُؤُسُهُم وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ.
Dari Anas radhiyallahu \’anhu berkata bahwa para sahabat Rasulullah SAW tidur kemudian salat tanpa berwudhu\’ (HR. Muslim) – Abu Daud menambahkan: Hingga kepala mereka tertunduk dan itu terjadi di masa Rasulullah SAW.
3. Hilang Akal
Salah satu hal yang bisa membatalkan wudhu jika dilakukan adalah hilang akal sebab mabuk, gila, pingsan.
4. Sentuhan Kulit dengan yang Bukan Mahram
Termasuk hal yang membatalkan wudhu jika dilakukan adalah apabila seseorang melakukan sentuhan kulit antara pria dan wanita yang bukan mahram, baik sentuhan itu sengaja maupun tidak. Perlu diketahui bahwa jika sentuhan yang terjadi adalah menyentuh kuku, gigi dan rambut wanita maka wudhunya tidak batal karena hal itu bukanlah kulit.
5. Menyentuh Qubul
Menyentuh qubul merupakan salah saut hal yang bisa membatalkan wudhu jika dilakukan setelah wudhu. Termasuk membatalkan wudhu apabila seseorang adalah menyentuh kemaluan dengan telapak tangan bagian dalam tanpa penghalang. Hal ini adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأ
“Siapa yang menyentuh kemaluannya maka harus berwudhu” (HR. Ahmad dan At-Tirmizi)
6. Menyentuh Dubur
Hal terakhir yang bisa membatalkan wudhu apabila dilakukan adalah apabila seseorang menyentuh duburnya. Termasuk membatalkan wudhu apabila seseorang nenyentuh kemaluan belakang (dubur) dengan telapak tangan tanpa penghalang. Adapun jika ada kain yang menghalangi maka wudhunya tidak batal karena itu berarti tidak ada sentuhan antara tangan dengan dubur.
Selain hal-hal di atas, seseorang boleh melakukan sesuatu setelah wudhu, seperti makan, minum, dan lain sebagainya. Itulah informasi tentang Apa yang tidak boleh dilakukan setelah wudhu. Semoga bermanfaat.