Lulusan pesantren bisa kerja apa?
Lulusan pesantren bisa kerja apa? Pesantren adalah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia. Lembaga pesantren saat ini bisa ditemukan di berbagai tempat dari sabang sampai merauke. Meskipun lembaga pesantren termasuk lembaga yang banyak ditemui, namun masih saja banyak yang meragukan kualitas dan masa depan pendidikan pesantren.
Lulusan pesantren bisa kerja apa?
Jika ada yang bertanya lulusan pesantren itu bisa kerja apa? Punya prospek masa depan baik atau tidak, maka jawabannya adalah lulusan pesantren bisa menjadi apa saja bahkan menjadi orang-orang sukses di berbagai bidang.
Lulusan pesantren bisa kerja sebagai dosen, guru, bos, insinyur, pebisnis, menteri bahkan presiden dan wakil presiden. Banyak sekali alumni dan lulusan-lulusan pesantren yang jadi orang-orang terkenal. Sebut saja Gus Dur presiden Indonesia, Kh. Ma’ruf Amin wakil presiden Indonesia, KH. Said Aqil Siraj ketua PBNU dan banyak sekali contoh lannya.
Apa itu Pesantren dan Santri?
Pesantren dalam bahasa Jawa yang berarti tempat santri dan kiai. Pesantren adalah nama yang diberikan kepada lembaga pendidikan swasta yang mengajarkan ilmu-ilmu agama klasik, di mana para guru tinggal di tempat pendidikan yang sama dengan para santri.
Santri sendiri adalah sebutan untuk para murid yang belajar di pesantren. Santri sendiri tidak harus tinggal di pesantren. Ada juga masyarakat sekitar pesantren yang datang dan pergi ke pesantren untuk belajar, biasanya disebut dengan santri kalong.
Bagaimana Sejarah Pesantren di Indonesia
Sejarahnya kembali ke periode pra-Islam, dan merupakan salah satu pusat pendidikan di mana kepercayaan Hindu-Budha dan filosofi mistik diajarkan di daerah hutan dan pegunungan terpencil yang jauh dari kota. Dapat diterima bahwa dengan masuknya Islam menjelang akhir abad ini, Islam berubah menjadi bentuknya yang sekarang.
Menurut tradisi lisan Kesultanan Demak di Jawa, pesantren pertama kali diperkenalkan pada abad XV. Didirikan pada paruh kedua abad ini oleh para wali yang memainkan peran penting dalam Islamisasi pulau Jawa. Pesantren menetap di daerah pedesaan pada waktunya dan memberi arahan pada kehidupan spiritual, budaya dan sosial ekonomi lingkungan, dan mereka membentuk pusat perlawanan terhadap kekuatan asing selama masa kolonial.