Cara Mendapatkan Jodoh Dalam Islam
Cara Mendapatkan Jodoh Dalam Islam, Jodoh adakalanya mudah adakalanya sulit. Jodoh kadang cocok namun kadang tak cocok. Jodoh kadang indah kadang pahit. Lalu bagaimana cara Mendapatkan Jodoh Dalam Islam secara benar?
Jodoh Dalam Islam
Banyak orang memahami berdasarkan agama bahwasanya jodoh itu ada di tangan Tuhan. Jodoh itu ada di tangah Allah. Itu adalah hal yang benar, karena memang Allah Swt sendiri yang telah menyebutkan bahwa Allah itu menciptakan manusia dengan berpasang-pasang.
Otomatis jika kita telah diciptakan oleh Allah tentu kita telah ditakdirkan untuk memiliki pasangan. Pasangan kita adalah berasal dari jenis kita sendiri.
Artinya manusia akan berpasangan dengan sesama manusia yang tentu saja pasangan itu adalah pasangan yang berbeda jenis kelaminnya.
Namun berbicara tentang agama Islam tentu tak akan semudah berbicara hanya mengandalkan satu dalil dan satu informasi saja. Jika kita memahami bahwa jodoh itu di tangan Tuhan lalu apakah kita kemudian tinggal menunggu jodoh itu datang?
Banyak orang menyalahkan agama dengan mengatakan bahwa aku sudah menunggu jodohku tapi mengapa jodoh itu tak kunjung datang. Hal ini karena mereka memang salah paham dan keliru memahami nash-nash dari agama itu sendiri.
Memang jodoh itu di tangan Tuhan, tapi Allah pun juga menyebutkan bahwa manusia bisa menentukan nasibnya sendiri.
Artinya, memang takdir itu ada di tangan Allah, tapi kalau manusia itu tak berusaha, maka pasti takdir itu pun tak akan terjadi sesuai dengan harapan manusia itu sendiri.
Takdir itu Allah yang tahu, tapi kita sebagai manusia memiliki kesempatan untuk menentukan nasib dan takdir yang tidak kita ketahui itu.
Sahabat Umar Ra. pernah suatu ketika hendak pergi ke sebuah negeri, lalu di tengah jalan ada kabar kalau negeri itu sedang terkena wabah penyakit. Mendengar kabar itu, Umar Ra. pun memutuskan untuk tidak melewati daerah yang terkena wabah penyakit tersebut.
Ada sahabat yang protes, apakah Umar mau lari dari takdir Allah? Mengapa kita tidak datang ke negeri tersebut kalau memang itu adalah takdir Allah.
Mendengar ucapan tersebut, Umar Ra. pun menjawab, “Kita menghindari takdir Allah (yang buruk) untuk menuju takdirnya (yang baik).
Artinya apa, semua takdir itu memang tidak diketahui, dan karena kita tidak tahu, maka kita punya kesempatan untuk membuat takdir itu.
Jodoh memang ada di tangan Tuhan. Tapi selama kita tidak mengambilnya, maka selama itu pula jodoh akan berada di tangan-Nya.
Oleh karenanya, jodoh itu diperjuangkan. Tidak ditunggu datangnya dan tidak dinanti lamarannya. Jodoh itu harus dicari, kalau tidak maka bisa jadi takdir bagi kita untuk tidak mendapatkan jodoh selamanya.
Cara Mendapatkan Jodoh Dalam Islam
Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa jodoh itu dicari, diusahakan, diperjuangkan. Maka jika kita mau mendapatkan jodoh yang artinya kita mendapatkan takdir jodoh kita, maka kita pun harus mencari jodoh tersebut.
Hal ini pun sebenarnya berlaku untuk laki-laki maupun perempuan. Tak hanya laki-laki saja yang boleh melamar perempuan, namun perempuan pun boleh melamar laki-laki untuk menjadi suaminya.
Perempuan yang melamar pihak lelaki ini terjadi pada Rasulullah Saw., dimana beliau dilamar oleh siti Khadijah. Dan lamaran dari siti Khadijah ini pun mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Nabi Muhammad Saw. yang saat itu masih berumur 25 tahun.
Jadi, tak ada salahnya pihak perempuan melamar pihak lelaki. Hal itu wajar dan tak seharusnya dianggap tabu. Hal itu adalah bentuk dari persamaan antara laki-laki dan perempuan yang benar-benar terwujud.
Namun mungkin sebagian masyarakat ada yang berpikir bahwa hal itu adalah tabu. Bahwa jodoh dalam Islam itu adalah seorang laki-laki melamar seorang perempuan. Tabur kalau perempuan yang melamar laki-laki. Padahal hal itu tak mengapa dan sama saja.
Jadi intinya, cara yang paling tepat untuk mencari jodoh dalam Islam adalah, perempuan maupun laki-laki silahkan mencari jodoh agar bisa mendapatkan jodoh itu. Jangan hanya menunggu saja untuk datangnya jodoh.
Adapun cara yang ampuh mendapatkan jodoh menurut Islam adalah dengan bersilaturahim kepada orang-orang yang dianggap bisa membantu mencarikan jodoh. Silaturahim adalah ajaran Islam yang harus benar-benar dilaksanakan.
Dalam silaturahim ada banyak sekali berkah yang mana salah satunya adalah bertambahnya rezeki. Dan jodoh itu pun juga rezeki bukan? Jadi perbanyaklah silaturahim agar bisa mendapatkan jodoh.
Cara selanjutnya agar bisa mendapatkan jodoh dalam Islam adalah dengan bertanya dan meminta nasehat. Bertanya adalah ajaran dari Islam juga. Kalau ada masalah maka tanyakanlah kepada orang yang sekiranya bisa membantu kita menyelesaikan permasalahan kita.
Meminta nasehat pun juga merupakan ajaran Islam yang mana dengan nasehat itu kita akan bisa menjadi lebih baik dalam menjalani hidup.
Mencari Jodoh Sesuai Dengan Petunjuk Islam
Mencari jodoh dalam Islam pun tak boleh sembarangan. Dalam Islam, kita dituntut untuk mencari yang baik. Dalam hal jodoh pun juga demikian. Tujuan untuk mendapatkan jodoh adalah agar kita bisa hidup bersama hingga sampai di akhirat kelak.
Namun adakalanya orang mungkin dalam mencari jodoh sehingga mendapatkan jodoh yang tidak baik. Ingat, jodoh tidak baik ini bukan berarti orangnya tidak baik. Tetapi jodohnya saja kurang pas.
Kalau jodoh kurang pas maka bisa mendatangkan perceraian. Dan hal ini pun juga terjadi kepada sahabat Nabi Muhammad.
Mengapa kok bisa jodoh itu kurang pas? Salah satu faktor utama dalam jodoh yang kurang pas adalah karena tidak adanya sekufu. Sekufu sendiri adalah berarti sepadan atau setara. Jadi dalam pernikahan usahakan mencari jodoh itu yang sekufu, sepadan dan setara dengan kita.
Apa saja segi kesetaraan dan kesepadanannnya itu? Ada beberapa segi, misalnya dalam segi tingkat sosial seperti kekayaan dan status sosial. Jadi kalau kita adalah orang yang biasa-biasa saja dalam hal ekonomi, maka carilah jodoh yang juga biasa-biasa saja.
Kalau kita adalah anak orang terpandang, maka carilah jodoh anak orang terpandang pula. Lha apakah kalau kita cari jodoh anak orang miskin sedangkan kita adalah kaya, itu tidak boleh?
Boleh saja, hanya saja itu kurang baik karena tidak sekufu. Bisa jadi suatu waktu kelak akan terjadi perselisihan akibat dari adanya perbedaan status tersebut. Namun meskipun demikian, kalau pernikahan itu memang didasari pada cinta yang tulus dan pribadi yang tulus, maka sebenarnya sekufu itu bukanlah faktor penentu kebahagiaan berumah tangga.
Jadi sekufu itu tolak ukur secara umum, namun bukan patokan baku. Kalau cari jodoh yang sepadan, tapi kalau dapat yang tak sepadan tak menjadi masalah yang penting jelas komitmennya.
Dalam Islam pun ada petunjuk dalam mencari jodoh, yang mana petunjuk jodoh yang bagus itu ada empat. Yang pertama adalah karena hartanya, kedua karena parasnya, ketiga karena keturunan nasabnya, keempat karena agamanya.
Maka Rasulullah Saw. menganjurkan untuk memilih yang keempat, karena hal itu bisa mendatangkan kebahagiaan.
Maka dalam mencari jodoh, baik laki-laki maupun perempuan, sebenarnya prinsip di atas itu adalah prinsip yang bisa digunakan secara sama. Kalau lelaki cari jodoh yang baik, maka carilah perempuan berdasarkan agama, begitu pula sebaliknya.
Mengapa agama? Hal itu karena orang yang memiliki agama dan berpegang teguh pada agama, maka dia akan memenuhi hak dan kewajibannya secara total.
Jadi, kita akan lebih bahagia jika kita memilih jodoh berdasarkan agama daripada alasan-alasan lain seperti harta maupun fisik semata.
Kesimpulan Tentang Cara Untuk Mendapatkan Jodoh Menurut Islam
Prinsip utama tentang jodoh dalam Islam adalah jodoh itu dicari, bukan ditunggu kedatangannya. Baik laki-laki maupun perempuan itu berhak mencari jodohnya masing-masing.
Adapun jodoh yang patut dicari adalah jodoh yang sekufu atau sepadan, meskipun sekufu ini pun tak harus. Dan carilah jodoh berdasarkan agama karena hal itu bisa lebih mendatangkan perdamaian dalam rumah tangga. Wallahua’lam.