Mengapa Aku Merasa Sendirian? Apa yang Seharusnya Aku Lakukan Saat Merasa Sendiri?
Mengapa Aku merasa sendirian?
Setiap manusia siapapun itu secara naluriah adalah makhluk sosial yang pastinya membutuhkan rekan atau partner.
Wajar sekali jika kita pernah merasa sendirian atau merasakan suatu kesepian ketika kita merasa jauh dari orang lain.
Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan teman atau partner, otak kita dibentuk dan beradaptasi dengan mengandalkan koneksi sosial sebagai sarana untuk bertahan hidup.
Sederhananya, manusia tidak akan berhasil jika mereka sendirian dalam berbuat berbagai hal apapun.
Sampai kapanpun manusia akan merasa sendiri jika jauh dari orang lain. Bahkan dalam kehidupan modern sekalipun, dengan segala kemudahannya, malah peningkatan rasa sendiri dari manusia secara tajam.
Akibatnya, orang yang merasa kesepian dan sendiri itu pun semakin meningkat.
Mengapa Aku merasa Sendirian? Apa yang salah dengan Aku?”
Saat kita merasa kesepian dan kesendirian, kita pasti cenderung menyalahkan diri sendiri dan berpikir bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri kita.
Jika kita semakin merasa sendirian, maka kita pun akan mulai memiliki pikiran untuk tidak memiliki kawan atau merasa tidak dianggap oleh orang lain.
Saat kita berada dalam kesendirian kita dengan pikiran kita, maka sebenarnya pikiran kita menjadi musuh terburuk kita sendiri.
Walhasil kita pun merasa semakin jauh dari orang lain, merasa tidak berguna, yang padahal itu adalah perasaan kita sendiri.
Diri kita ini memiliki sifat yang bisa percaya diri, namun sifat percaya diri ini pun bisa runtuh dan hilang.
Ketika kita merasa kesepian dan sendiri inilah kita sedang kekurangan percaya diri.
Adapun kekurangan percaya diri ini pun bisa terjadi karena beragam faktor, baik dari lingkungan sekitar maupun memang dari diri kita sendiri.
Apa yang menyebabkan Kita Merasa Sendirian dan Kesepian?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang merasa kesepian. Adapun penyebab utama seseorang merasa sendiri dan kesepian adalah:
1. Karena faktor Keturunan
Seorang psikolog bernama John Cacioppo, ia mengatakan bahwa rasa sendiri dan kesepian itu sekitar 50% nya dapat diwariskan.
Meskipun demikian, hal ini tidak kemudian merasa sendiri dan kesepian itu ditentukan oleh gen dari orang tuanya.
Apa yang tampaknya dapat diwariskan oleh orang tua kepada anaknya adalah berupa intensitas rasa sakit yang dirasakan ketika seseorang merasa terisolasi secara sosial.
Jadi apa yang dirasakan seorang anak ketika ia tersiksa ketika tidak bisa bersosialisasi, maka hal itu bisa jadi juga dialami oleh orang tuanya.
2. Faktor Lingkungan
Bisa dibilang faktor ini adalah faktor yang paling penting yang menyebabkan seseorang merasa sendiri dan kesepian.
Kesepian sering kali dipicu oleh lingkungan seseorang tempat dimana ia hidup dan bersosialisasi dengan orang lain.
Jika seseorang tinggal di daerah terpencil atau baru saja pindah ke lokasi baru, mereka lebih rentan terhadap rasa sendiri dan kesepian.
Selain itu, pindah ke negara baru atau belajar di luar negeri, di mana tantangan bahasa, kultur atau budaya dapat mempersulit interaksi sosial juga dapat membuat seseorang merasa kesepian dan sendirian.
3. Status atau Keadaan Dalam Kehidupan
Keadaan hidup yang menyakitkan yang pernah dialami oleh seseorang, seperti perceraian atau kehilangan orang yang dicintainya, dapat meningkatkan perasaan kesepian dan sendiri.
Seseorang akan merasa aman jika seseorang yang ia cintai bisa dekat dengannya atau masih hidup untuk menghiburnya.
Tiadanya sosok yang dicintai inilah yang akan menjadikan kamu merasa sendiri dan kesepian.
4. Pikiran & Sikap
Cara kita berpikir dan merasakan tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita juga bisa memicu diri kita untuk merasa sendiri dan kesepian.
Sebenarnya kesepian dan sikap ini pun terpengaruh dari pengetahuan dan moral yang kita miliki.
Jika kita memiliki pengetahuan dalam bidang persahabatan dan pertemanan, maka sebenarnya kita akan lebih mudah untuk menghindari rasa kesepian dan kesendirian.
Apakah Merasa kesepian dan Sendiri itu Sesuatu Yang Berbahaya?
Setiap orang pasti pernah merasa kesepian, dan banyak orang bisa melewati masa-masa sulit saat ia berada dalam kesepian itu.
Meskipun demikian, kesepian dapat menjadi kondisi kronis dengan efek berbahaya yang serius pada kesehatan fisik dan mental bagi seseorang.
Efek kesepian jangka panjang pada kesehatan psikis meliputi sangat berbahaya jika berlarut-larut. Di antara efek jangka panjang itu adalah kualitas tidur yang menurun, kesehatan yang melemah, dan bahkan peningkatan resiko kematian.
Sedangkan efek kesepian dan merasa sendiri dalam jangka panjang pada kesehatan mental seseorang termasuk di antaranya adalah munculnya rasa depresi, rasa takut, salah ingat, dan beberapa masalah psikologis lainnya.
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa otak orang yang merasa sendiri dan kesepian secara struktural dan biokimia ternyata berbeda.
Respons saraf terhadap peristiwa dan image positif seakan terfilter dan disembunyikan dalam otak, sehingga dunia dianggap oleh otak sebagai sesuatu yang negatif.
Saat kita merasa kesepian, kita akan lebih cenderung melihat hal-hal di luar sana sebagai sesuatu yang tidak ada harapan kebaikan bagi kita.
Bahkan lebih dari itu, kita mungkin merasa dunia di sekitar kita bisa mengancam kita atau bergerak di luar kendali kita.
Hal ini pun akhirnya akan membuat kita sulit untuk mengumpulkan energi dan keberanian untuk menemukan kebahagiaan dan perubahan dalam kehidupan kita.