Cara Allah Menciptakan Manusia
Tahapan Penciptaan manusia pertama (Nabi Adam)
Penciptaan manusia pertama yaitu nabi Adam As. berbeda dengan manusia sekarang dikarenakan nabi Adam adalah manusia pertama.
Sebelumnya tidak ada manusia sama sekali dan ini berbeda dengan manusia sekarang karena manusia sekarang adalah keturunan dari manusia sebelumnya.
Allah Swt menciptakan Adam As. dengan kekuasaan-Nya dan Dialah yang menghembuskan roh ke dalam raga Adam. Mengenai hal ini Allah Swt berfirman:
إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى خَٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّن طِينٍ فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَٰجِدِينَ
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”. (Qs. Shad 71-72).
Allah Swt. menciptakan Nabi Adam As. dalam beberapa tahap, yang pertama adalah Nabi Adam diciptakan dari debu (turab) dan yang kemudian berubahlah debuh tanah tersebut menjadi lumpur (tin), kemudian lumpur menjadi lumpur tua (hamaim masnun), yang merupakan tanah liat hitam yang berubah dengan bau yang menyengat.
Setelah itu lumpur tua tersebut pun berubah menjadi tanah liat (shalshal), dan dari tanah liat itu terbentuk Adam, saw, kemudian dilanjutkan pada fase pembentukan, kemudian ditiuplah roh sehingga yang awalnya debu itu menjadi seorang manusia.
Manusia yang awalnya debu tanah itu pun kini mulai memiliki pikiran dan hati.
Proses Penciptaan manusia di dalam rahim ibu
Adapun proses penciptaan manusia dalam rahim ibu itu bisa kita lihat dari Quran Surah Al-Mu’minun ayat 12-15 berikut ini:
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٖ مِّن طِينٖ. ثُمَّ جَعَلۡنَٰهُ نُطۡفَةٗ فِي قَرَارٖ مَّكِينٖ. ثُمَّ خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَٰمٗا فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَٰمَ لَحۡمٗا ثُمَّ أَنشَأۡنَٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحۡسَنُ ٱلۡخَٰلِقِينَ. ثُمَّ إِنَّكُم بَعۡدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ.
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik 15. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
Penciptaan manusia dalam rahim ibu dimulai dari sebuah sperma. Seperma ini pun berasal dari saripati tanah yang dimakan oleh manusia.
Seperma tersebut bercampur dengan sel telur yang ada dalam rahim wanita setelah hubungan intim jika Allah mengizinkan hingga mulailah proses penciptaan manusia dalam rahim.
Kemudian sperma itu pun menjadi darah yang menggumpal, kemudian menjadi sepotong darah padat yang menempel pada dinding rahim, sehingga gumpalan darah ini pun mendapatkan tempat untuk berkembang.
Gumpalan darah yang menjadi potongan daging ini pun berubah menjadi kerangka, yang ditutupi dengan daging dan otot, kemudian jiwa dihembuskan ke dalamnya, dan menjadi manusia dalam rahim.
Hingga kurang lebih 9 bulan manusia pun lahir dan bisa sempurnalah indera-inderanya seperti penglihatan, pendengaran, dan lain sebagainya.
Hikmah Diciptakannya Manusia
Pasti ada hikmah di balik segala tindakan Allah Swt. termasuk dalam penciptaan manusia. Penciptaan manusia dari tanah itu adalah bukti bahwa Allah benar-benar Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Juga manusia yang berasal dari setetes mani itu pun merupakan bukti bahwa manusia itu lemah tak ada apa-apanya.
Oleh karenanya, manusia hendaknya patuh kepada Allah untuk menjalani hidup dalam rangka menyembah Allah Swt. Karena memang tiada lain manusia diciptakan kecuali untuk beribadah kepada Allah Swt. sebagaimana disebutkan dalam firman berikut:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku” (Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56)
Juga diciptakannya manusia dari yang mati menjadi yang hidup itu adalah bukti bahwa Allah itu Maha Kuasa dan pasti mampu membangkitkan manusia yang telah mati. Sehingga manusia hendaknya sadar bahwa amal perbuatan yang dilakukan di dunia itu kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Wallahua’lam.