Apa itu Mu'tazilah ? Siapakah Ulama' Yang Termasuk Madzhab Mu'tazilah? Apa saja Ajaran Mu'tazilah??
Mu’tazilah menyebut diri mereka dengan sebutan “Ahlu’l-adl wat Tauhid” (Para penduduk yang menjunjung konsep adil dan tauhid).
Mu’tazilah merupakan sekte rasionalis Islam yang mana mereka menafsirkan ayat-ayat dan hadits yang menurut mereka bertentangan dengan logika dengan cara yang berbeda dari Ahl al-Sunnah waljamaah.
Mu’tazilah pun memberikan porsi yang besar terhadap akal untuk memberikan penafsiran terhadap nash tersebut.
Lalu apa itu madzhab Mu’tazilah? Siapa saja ulama yang termasuk dari sekte Mu’tazilah itu? Bagaimana prinsip dan ajaran Mu’tazilah? Melalui artikel berikut kita akan membahas tentang madzhab Mu’tazilah.
Apa Itu Mu’tazilah?
Mu’tazilah secara harfiah berasal dari bahasa Arab i’tazala yang berarti “mereka yang pergi, mereka yang pindah, mereka yang ditarik ke satu sisi”.
Wasil bin Atha’ disebut-sebut sebagai pendiri dari madzhab Mu’tazilah ini. Menurut sejarah, Wasil bin Atha’ meninggalkan majelis Hasan al-Bashri (wafat 110/728), salah seorang ulama Ahl al-Sunnah wal jamaah.
Sebelum meninggalkan majelis Hasan al-Bashri, Washil bin Atha’ menanyakan perihal orang mukmin yang melakukan dosa besar.
Washil bin Atha’ mengatakan bahwa seseorang yang melakukan dosa besar berada pada tingkatan antara iman dan kafir.
Madzhab baru pun dibentuk oleh Washil bin Atha (wafat 131/148) dan mereka yang mengikutinya disebut dengan nama Mu’tazilah ini.
Mu’tazilah menyebut dirinya dengan “Ahlu’l-adl wat Tauhid” (Para penduduk yang menjunjung konsep adil dan tauhid).
Mu’tazilah merupakan madzhab atau sekte rasionalis dalam Islam dimana mereka menafsirkan ayat-ayat dan hadits yang menurut mereka bertentangan dengan logika dengan cara mengutamakan nalar.
Ilmu kalam sebagai produk dari penafsiran Mu’tazilah sempat mendapatkan posisi yang unggul dalam kancah pemikiran kalam.
Madzhab Mu’tazilah juga sempat menjadi madzhab resmi khalifah Mu’tazilah hingga khalifah sempat menghukum orang-orang yang berseberangan dengan madzhab ini.
Siapa Saja Ulama Mu’tazilah
Di antara nama-nama pembesar Mu’tazilah antara lain adalah Washil bin Atha’, Abul Hudzail al-‘Allaf (wafat 235/850), Nazzam (wafat 231/845), Jahidz (wafat 255/869). Bisr bin Mustamir (wafat 210/825), Jubbai (wafat 303/916), Qadi Abdul Jabbar (wafat 415/1025) dan Zamakhshari (w. 538/1143).
Mu’tazilah mengalami periode keemasannya selama periode pemerintahan Abbasiyah, kemudian kehilangan pengaruhnya dan bahkan eksistensinya sebagai madzhab.
Meskipun Mu’tazilah sudah tidak eksis sebagai madzhab sendiri saat ini, pandangan serta pemikirannya masih hidup di beberapa madzhab lain seperti Ja’fariyyah dan Zaydiyyah.
Apa Saja Pemikiran Mu’tazilah?
Secara umum, pemikiran Mu’tazilah disusun menjadi lima prinsip meliputi:
1. Aspek Tauhid
2. Pemanfaatan kata kerja pilihan dengan kehendak bebas dan menciptakan yang paling tepat untuk hamba dituntut kepada Tuhan (nama),
3. Kebaikan membuat pahala, pelaku kejahatan menghukum keharusan melihat (janji dan Vaid),
4. bahwa Fisker berkisar antara penghujatan dan iman yang melakukan dosa besar (al-range to beyne’l-menzileteyn),
5. wajib bagi semua Muslim untuk bekerja mencegah kejahatan dan mengambil prinsip Kebaikan (perintah bil-ma ‘rûf nehiy ani’l-münker).