Cara Pemilihan Ketua Kelas
Keberadaan ketua kelas di dalam kelas sangat penting peranannya karena dengan adanya ketua kelas itu, keperluan kepengurusan kelas bisa terlaksana. Setiap sekolah memiliki program diberlakukannya pemilihan ketua kelas dan struktur kepengurusan kelas agar apabila ada keperluan yang berhubungan dengan kepengurusan sekolah bisa diatasi dengan mudah.
Ketua kelas memiliki tugas penting di antaranya adalah mengordinir kelas apabila ada suatu hal yang diperlukan, misalnya dalam pembelian buku, pembelian bahan praktikum, administrasi kelas dan lain sebagainya.
ketua kelas juga bertanggungjawab dalam ketertiban kelas. Apabila ada yang sakit atau siswa terkendala maupun bermasalah maka bisa membantu mereka untuk berhubungan dengan pihak sekolah. Karena peran ketua kelas yang penting ini maka perlu strategi sebagai cara untuk memilih ketua kelas agar didapatkan ketua kelas yang tepat.
Strategi dan Cara Melaksanakan Pemilihan Ketua Kelas
1. Gunakan cara pemilihan yang telah disetujui dan paling adil
Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk memilih seorang pemimpin termasuk ketua kelas. Di antaranya adalah dengan voting maupun musyawarah. Pemilihan ini dilakukan dengan transparan oleh semua pihak anggota kelas dan diketahui oleh seluruh anggota kelas.
2. Buka Kesempatan Untuk Pencalonan
Menjadi ketua kelas berarti berlatih dan belajar untuk menjadi pemimpin, dan ini bisa jadi merupakan keinginan dari para siswa. Oleh karenanya, dalam pemilihan ketua kelas hendaknya ada proses memberi kesempatan kepada para siswa yang mana mereka mau menjadi seorang ketua kelas.
Apabila siswa yang maju ingin jadi ketua kelas itu disetujui oleh pihak kelas, maka ia layak menjadi ketua kelas. Jika ada dua calon maka bisa dilakukan voting untuk memilih salah satunya.
3. Hindari Pemaksaan Pemilihan Ketua Kelas
Meskipun sudah ada voting dan pilihan jatuh pada seorang siswa, dan ternyata siswa yang bersangkutan tidak bersedia, maka jangan memaksakan untuk menjadikannya sebagai ketua kelas. Berikanlah kesempatan baginya untuk menjelaskan mengapa tidak mau menjadi ketua kelas, dan apabila memang tidak mau maka jangan dipaksa.
Ketua kelas adalah jabatan yang harus disetujui terlebih dahulu, dan apabila tidak disetujui oleh siswa yang dipilih maka tidak boleh memaksanya. Keputusan pun diberikan kepada kelas untuk memilih siswa yang lain.
Cara Pelaksanaan Pemilihan Ketua Kelas
Adapun cara pemilihan ketua kelas bisa dilakukan dengan cara berikut:
1. Menggunakan cara voting
Cara voting berarti setiap siswa memberikan voting kepada calon ketua kelas. Cara ini dilakukan dengan pertama-tama memilih kandidat ketua kelas atau seorang siswa menawarkan dirinya sendiri untuk bisa menjadi calon ketua kelas.
Setelah itu, diadakanlah voting dengan cara setiap anggota kelas diberi kertas atau menuliskan nama calon yang dipilih di kertas kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam tempat tertutup. Setelah voting selesai kemudian dibuka kertas suara itu dan dicatat perolehan suaranya.
2. Cara Musyawarah
Adapun pemilihan ketua kelas dengan cara musyawarah dilakukan dengan cara terbuka, yaitu semua anggota kelas berkumpul dan membicarakan siapa yang seharusnya menjadi ketua kelas. Dalam musyawarah ini seorang ketua kelas bisa ditunjuk langsung dan disetujui oleh semua pihak kelas.
Musyawarah bisa juga menjadi cara yang bagus untuk bisa memilih ketua kelas yang tepat. Hal ini karena semua pertimbangan nanti bisa dibicarakan, misalnya kenapa harus memilih Toni atau Ani sebagai ketua kelas. Semuanya menjadi transparan sehingga bisa jadi siswa yang menjadi ketua kelas adalah siswa yang benar-benar mampu untuk menjalankan tugas sebagai ketua kelas.
Setelah Terpilih Ketua Kelas
Setelah seorang siswa dipilih sebagai ketua kelas, maka ia bisa langsung memimpin kelas dengan membuat kesepakatan-kesepakatan tertentu. Misalnya tentang peraturan kebersihan, peraturan ketertiban, atau kegaitan apa saja yang hendak dilakukan di waktu kedepannya.
Seorang ketua kelas juga harus mengetahui tugas-tugasnya serta kewajibannya. Juga sebagai ketua, siswa tidak boleh merasa dirinya lebih unggul daripada yang lain karena pada hakikatnya ketua kelas adalah organisator, yang mengatur dan memimpin kelas berdasarkan kesepakatan bersama.
Ketua kelas juga harus bersedia membantu siswa anggota kelas jika ada hal-hal yang sekiranya perlu dibantu karena berhubungan dengan sekolah atau administrasi yang memang harus melalui ketua kelas. Ketua kelas juga biasanya bertanggung jawab dalam kelengkapan kelas seperti kelengkapan alat-alat yang hendak digunakan untuk belajar seperti spidol papan, kalender, jam dinding dan berbagai kelengkapan lainnya.
Pada beberapa acara tertentu yang melibatkan osis, biasaya ketua kelas akan menjadi koordinator yang bertugas dalam komunikasi antara osis dan anggota kelas. Pada beberapa kesempatan ketua kelas juga akan menghadiri rapat yang diadakan oleh anggota osis sebagai perwakilan dari kelas.
Selain ketua kelas, juga harus dibentuk struktur wakil, skretaris dan bendahara untuk keperluan administrasi di kelas. Jadi semua struktur ini dibentuk juga bisa berdasarkan musyawarah kelas maupun menawarkan diri untuk menjabat pada jabatan tertentu.