Bolehkah makan gorengan setelah operasi caesar?
Bolehkah makan gorengan setelah operasi caesar? Setelah operasi caesar, ibu perlu makan makanan yang bergizi agar bisa segera pulih dari operasi. Namun bolehkah makan gorengan setelah operasi caesar jika ingin sekali makan gorengan?
Bolehkah makan gorengan setelah operasi caesar?
Bolehkah makan gorengan setelah operasi caesar? Jawabannya adalah hendaknya hindari makan gorengan setelah operasi caesar.
Hal ini dikarenakan kebanyakan makanan yang digoreng sulit dicerna tubuh dan bisa bikin perut kembung.
Oleh karenanya para ahli menyebutkan bahwa makanan yang digoreng juga dipantang usai melahirkan dengan operasi caesar.
Makanan Terbaik Setelah Operasi Caesar
Diet Terbaik Setelah Operasi Caesar
Menggambar rencana diet dengan apa yang harus dimakan setelah operasi caesar dan apa yang harus dihindari harus direncanakan dengan hati-hati. Diet harus merupakan campuran makanan yang akan memasok nutrisi penting dalam jumlah yang cukup untuk ibu. Di bawah ini adalah item yang harus dimasukkan dalam diet ibu setelah operasi Caesar untuk pemulihan yang cepat:
1. Makanan Kaya Protein, Mineral dan Kalsium
Protein membantu pertumbuhan sel jaringan baru yang mempercepat proses penyembuhan. Makanan kaya protein memfasilitasi perbaikan jaringan dan mempertahankan kekuatan otot pasca operasi. Kalsium, di sisi lain, memperkuat tulang dan gigi, melemaskan otot, membantu pembekuan darah dan mencegah osteoporosis. Selama menyusui, 250 hingga 350 mg kalsium ditransfer ke bayi yang baru lahir.
Produk susu rendah lemak seperti susu skim, yoghurt rendah lemak, keju, kacang-kacangan dan kacang polong kering merupakan sumber protein dan vitamin yang sangat baik.
Kacang-kacangan kaya akan kandungan protein.
Biji wijen kaya akan zat besi, tembaga, kalsium, fosfor dan magnesium.
2. Makanan Gandum Utuh
Makanan gandum utuh seperti pasta, roti cokelat, dan nasi merah harus menjadi bagian dari diet Anda karena kaya akan karbohidrat yang membantu menjaga tingkat energi dan produksi ASI. Produk gandum utuh yang diperkaya memiliki zat besi, serat dan asam folat yang penting pada tahap awal perkembangan bayi. Ibu yang mengalami malam tanpa tidur dan iritasi di pagi hari harus memulai hari mereka dengan sarapan sereal gandum utuh.
3. Makanan kaya vitamin
Vitamin kaya akan antioksidan dan membantu memperbaiki jaringan. Vitamin membantu produksi kolagen dalam tubuh yang membantu dalam membangun jaringan parut baru, ligamen dan kulit.
Sayuran seperti brokoli, bayam, dan daun fenugreek merupakan sumber vitamin A dan C, kalsium, dan zat besi yang baik.
Sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, pepaya, semangka, stroberi, jeruk bali, dan ubi jalar kaya akan vitamin C, yang membantu memerangi infeksi dan memperkuat kekebalan.
4. Makanan Kaya Serat
Sembelit dapat menunda proses penyembuhan dengan memberi tekanan pada luka dan sayatan, dan serat adalah nutrisi penting yang mencegah sembelit dengan memastikan buang air besar tanpa gangguan.
Buah-buahan dan sayuran mentah menambah serat pada makanan dan meredakan sembelit.
Oat dan ragi tinggi kandungan serat dan juga kaya akan sumber karbohidrat, kalsium, protein dan zat besi.
Lentil, gram hijau, dan kacang-kacangan juga dapat dimasukkan dalam makanan karena kandungan protein dan seratnya.
5. Makanan yang Mudah Dicerna
Tubuh menumpuk gas setelah melahirkan. Ibu baru harus berhati-hati untuk tidak makan makanan yang menyebabkan gas dan sembelit. Selama periode setelah operasi caesar, Anda harus menghindari konsumsi junk food dan minuman berkarbonasi dan mengkonsumsi makanan seperti sup, keju cottage, kaldu, yoghurt dan makanan lain yang mudah dicerna oleh tubuh.
6. Makanan Kaya Zat Besi
Zat besi mempertahankan kadar hemoglobin dalam tubuh dan membantu mendapatkan kembali darah yang hilang selama proses persalinan. Zat besi juga membantu fungsi sistem kekebalan tubuh. Makanan seperti kuning telur, daging merah, tiram, hati sapi dan buah-buahan kering merupakan sumber yang kaya zat besi. Asupan zat besi yang direkomendasikan untuk wanita di atas 19 tahun adalah 9 mg per hari. Konsumsi zat besi yang berlebihan dapat menyebabkan sembelit dan harus dihindari.
7. Cairan
Minum banyak cairan membantu mencegah dehidrasi dan sembelit. Asupan cairan yang baik membantu memperlancar buang air besar dan membantu pemulihan pasca operasi. Cairan seperti air kelapa, susu rendah lemak, jus non-jeruk, teh herbal, buttermilk dan sup adalah sumber nutrisi penting yang baik. Anda juga harus mengkonsumsi 8 sampai 10 gelas air setiap hari.
Cairan seperti minuman yang diperkaya kalsium, yoghurt rendah lemak, dan susu meningkatkan suplai ASI Anda, yang merupakan komponen penting dari diet harian bayi. Minuman berkafein seperti kopi, teh dan minuman berenergi harus dihindari karena dapat masuk ke dalam ASI dan mempengaruhi tidur bayi Anda.
8. Produk Susu
Produk susu
Produk susu rendah lemak seperti susu skim, yoghurt rendah lemak dan keju memberikan dosis protein, kalsium dan vitamin B dan D yang baik. Mineral ini penting untuk ibu menyusui, dan setidaknya 500 ml produk susu harus dikonsumsi setiap hari.
9. Sayuran dan Buah
Sementara semua buah dan sayuran bermanfaat bagi ibu baru, sayuran hijau sangat baik karena mengandung vitamin, zat besi, dan kalsium. Selain kacang-kacangan, bayam dan brokoli, adalah ide yang baik untuk memasukkan batang teratai dan fenugreek dalam rencana makan. Jamur dan wortel adalah sumber protein yang baik untuk vegetarian. Ibu menyusui dapat mengambil manfaat dari sifat antioksidan blueberry dan kebaikan buah jeruk yang kaya vitamin C.
10. Makanan Lain
Selain makanan yang tercantum di atas, termasuk rempah-rempah dan bumbu yang merupakan bagian integral dari masakan India akan membantu seorang ibu baru mengatasi tuntutan fisik yang diberikan oleh persalinan padanya. Jinten, fenugreek, kunyit, jahe dan bawang putih, dan biji karom ( ajwain ) adalah beberapa rempah-rempah yang memiliki khasiat obat. Sementara beberapa seperti ajwain bersifat anti-bakteri dan anti-jamur, yang lain seperti kunyit membantu mengurangi peradangan.