Apa Itu Kitab Kuning?
Apa Itu Kitab Kuning? Pengertian Kitab Kuning
Mungkin anda bertanya-tanya tentang apa itu kitab kuning karena mendengar istilah tersebut. Istilah kitab kuning banyak digunakan di pesantren ataupun madrasah.
Kitab kuning sendiri terdiri dari dua kata, kitab dan kuning. Kitab dalam istilah pesantren merupakan buku yang biasanya berbahasa Arab. Adapun penyebutan kuning itu karena buku berbahasa Arab tersebut berwarna kuning.
Jadi artinya kitab kuning adalah kitab yang berwarna kuning, berbahasa Arab dan biasanya dijadikan bahan kajian di pesantren.
Apakah Memang Kitab Kuning Berwarna Kuning?
Kalau anda penasaran, apakah kitab kuning selalu berwarna kuning? Jawabannya adalah tidak melulu berwarna kuning, namun mayoritas berwarna kuning.
Dan kalau anda bertanya, mengapa harus berwarna kuning? Hal ini karena warna kuning adalah warna yang cerah dan cocok digunakan untuk warna kitab agar mata tidak mudah lelah ketika lama membacanya.
Namun ada juga yang mengatakan, warna kuning itu merupakan warna alami yang menjadi bahan baku kertas pada kitab.
Jadi karena kitab kuning ini sudah ada dan dipakai sejak zaman dahulu, karena memang bahan baku pada zaman dahulu menjadikan kitab berwarna kuning, maka disebutlah kitab itu sebagai kitab kuning.
Apa Saja Contoh Kitab Kuning?
Banyak sekali kitab-kitab yang dicetak sebagai kitab kuning. Misalnya untuk judul kitab kuning yang sekarang banyak dikaji di pesantren seperti Sulamun Najah, Tafsir Jalalain, Nadham Imrithi, Bulughul Maram dan lain sebagainya.
Dewasa ini ada juga kitab yang tidak dicetak dengan warna kuning namun tetap saja bisa disebut sebagai kitab kuning.
Kegunaan Kitab Kuning
Kitab kuning di pesantren memiliki manfaat dan kegunaan yang besar. Kitab kuning itu oleh para santri digunakan untuk menulis makna yang ia dapat dari kyai.
Makna itu pun disimpan dengan kitab kuning secara rapi sebagai bekal untuk mengajar di masa depan kelak.
Jadi kitab kuning merupakan rujukan agama, sumber untuk mengkaji ajaran Islam yang berisi banyak sekali bidang ilmu pengetahuan.
Dengan adanya kitab kuning, para santri bisa mengkaji ilmu agama Islam secara langsung dari sumber-sumber yang ditulis oleh para ulama zaman dahulu.