Apakah makan dan minum setelah berwudhu dapat membatalkan wudhu?
Apakah makan dan minum setelah berwudhu dapat membatalkan wudhu? Wudhu merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan oleh seseorang agar dirinya bisa menjadi suci sebagai syarat untuk melaksanakan beberapa ibadah seperti shalat. Wudhu dilaksanakan dengan mengambil air wudhu beserta niat kemudian membasuh wajah, tangan, mengusap ramut kepala dan membasuh kaki.
Ada beberapa hal yang bisa membatalkan wudhu sehingga apabila hendak melaksanakan ibadah tertentu seseorang harus berwudhu lagi. Dari hal-hal yang membatalkan wudhu itu, ada sebuah pertanyaan Apakah makan dan minum setelah berwudhu dapat membatalkan wudhu? Apakah setelah makan dan minum seseorang harus berwudhu lagi untuk bisa melaksanakan shalat misalnya?
Hal-hal Yang Bisa Membatalkan Wudhu
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka kita pun perlu untuk membahas tentang hal-hal yang bisa membatalkan wudhu. Di antaranya adalah:
1. Adanya hal apa saja yang keluar dari lubang depan (kemaluan) dan belakang (dubur).
Segala sesuatu yang keluar dari jalan depan atau belakang seperti kotoran, air seni, darah dan angin itu semua membatalkan wudhu.
2. Seseorang tidur dengan tidak memantapkan pantat di lantai.
Tidur baik sengaja maupun tidak itu semua membatalkan wudhu, kecuali tidur yang menetapkan pantat di lantai seperti duduk bersila.
3. Kehilangan akal sehat karena sakit atau mabuk.
Kehilangan akal karena sakit atau mabuk membatalkan wudhu. Karena keadaaan itu sama seperti tidur. Dengan lenyapnya pikiran, seseorang tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri.
4. Bersentuhannya laki-laki dan perempuan yang tidak muhrim, baik menyentuh itu karena nafsu atau tidak, maka batal wudhu kedua belah pihak.
Jika kulit seorang pria dan wanita, yang tidak dianggap sebagai mahram antara satu sama lain bersentuhan satu sama lain, maka hal itu membatalkan wudhu. Dalilnya adalah ayat berikut: “…atau jika kamu menyentuh wanita…” (Nisa, 4/43)
Wudhu tidak batal dengan menyentuh rambut, gigi dan kuku karena hal itu bukan termasuk kulit. Wudhu juga tidak batal oleh anak-anak di bawah usia tujuh tahun atau yang belum baligh.
5. Menyentuh alat kelamin seseorang dengan tangan bagian dalam.
“Barangsiapa yang menyentuh kemaluannya, hendaklah ia berwudhu.” (HR. Abu Daud)
Menyentuh alat kelamin dengan tangan bagian dalam itu bisa membatalkan wudhu tanpa batasan usia. Dalam hal itu, jika bagian dalam tangan kosongnya menyentuh bagian depan atau belakang bayinya saat membersihkan bagian bawah bayinya, maka wudhunya menjadi batal.
Apakah makan dan minum setelah berwudhu dapat membatalkan wudhu?
Dari penjelasan di atas, lalu Apakah makan dan minum setelah berwudhu dapat membatalkan wudhu? Maka jawabannya adalah makan dan wudhu itu tidak membatalkan wudhu. Jadi setelah wudhu seseorang bebas untuk makan maupun minum. Wallahu a’lam.