Bagaimana Nabi Menerima Wahyu?
Wahyu adalah segala informasi yang berasal dari Allah yang diberikan kepada para nabinya dengan tujuan untuk memberi petunjuk atau perintah kepada mereka. Karena wahyu berasal dari Allah, maka menjadi sebuah pertanyaan tentang bagaimana wahyu sampai kepada nabi? bagaimana nabi menerima wahyu? dan semacamnya. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas hal tersebut.
Tentang Wahyu
Wahyu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yang dalam terminologi Islam berarti pemberitahuan perintah atau informasi yang berasal dari Allah yang diberikan kepada para nabi. Dalam kepercayaan agama Islam , wahyu datang kepada para nabi dan hanya diturunkan melalui malaikat Jibril .
Setiap kata yang datang dengan wahyu itu kemudian disebut dengan kalam Allah atau ucapan Allah. Dalam agam Islam, kitab-kitab suci samawi yang memuat wahyu-wahyu itu adalah berasal dari Allah, di mana kitab terakhir yang turun adalah al-Quran.
Umat Muslim meyakini bahwa kitab-kitab suci selain Al-Qur’an telah banyak dirubah, keasliannya telah hilang dan ditulis ulang dengan campur tangan oleh tangan manusia.
Kenapa Wahyu Diturunkan Kepada Nabi?
Dalam ajaran Islam, ada beberapa alasan yang menyebabkan mengapa Allah menurunkan wahyu kepada manusia melalui para nabinya. Adapun tujuan diturunkannya wahyu yang utama dan terpenting adalah karena Allah berkehendak untuk memperingatkan manusia atau memberi petunjuk kepada mereka.
Umat Muslim percaya bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai nasihat kepada umat manusia serta untuk bisa dipahami oleh mereka. Ringkasnya, wahyu dikirim untuk mengajarkan kepada umat manusia tentang prinsip keimanan yang benar, apa saja yang baik dan benar serta perbuatan apa yang harus dihindari.
Bagaimana Nabi Menerima Wahyu?
Wahyu yang berasal dari Allah Swt akan datang kepada Nabi dalam berbagai cara. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Mimpi yang benar.
Ini adalah bentuk wahyu pertama yang sampai kepada Nabi. Mimpi yang dilihat para nabi, terutama Nabi Muhammad, akan menjadi kenyataan di kehidupan nyata ketika Rasulullah bangun. Siti Aisyah menyatakan: “Mimpi yang dilihat Nabi Saw menjadi kenyataan. Mimpi-mimpi ini sangat jelas sejelas cahaya pagi.”
2) Wahyu yang disampaikan ke hati Nabi kita oleh Jibril ‘alaihis-salâm’ ketika Nabi terjaga.
Wahyu ini berarti Malaikat Jibril membawa wahyu tersebut kemudian disampaikan kepada Nabi dan wahyu itu kemudian berada di dalam hati nabi.
3) Wahyu yang dibawa oleh Jibril dalam bentuk manusia.
Cara penyampaian wahyu jenis ini adalah bentuk penyampaian wahyu yang paling mudah bagi Rasulullah Saw. Jibril sering datang kepada Nabi Muhammad dalam bentuk seorang laki-laki. Salah satu kisahnya adalah tentang hadits Jibril yang mengajarkan Islam, Iman dan Ihsan.
4) Wahyu yang datang dengan diiringi suara yang mirip dengan suara lonceng.
Cara penyampaian wahyu semacam ini sangat berat bagi Nabi. Nabi Muhammad ketika mendapatkan wahyu dengan cara ini beliau akan gemetar dan berkeringat.
5) Jibril datang kepada Nabi kita ketika dia sedang tidur.
6) Wahyu yang dibawa oleh Jibril dalam bentuknya sendiri.
Penyampaian wahyu jenis ini adalah sebagaimana wahyu al-Quran pertama datang kepada Nabi Muhammad di Gunung Hira. Situasi yang sama terjadi dalam peristiwa Isra Miraj.
7) Allah Menyampaikan Wahyu Kepada Nabi Secara Langsung
Ini adalah wahyu bahwa sebagaimana yang Allahu ta’ala sampaikan kepada Nabi ketika nabi terjaga saat Malam Miraj terjadi.